Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dahlan Iskan Anggap Sandiaga Uno Lebih Cocok Jadi Menteri Perindustrian

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan, turut buka suara terkait masuknya Sandiaga Uno ke dalam jajaran kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ia menyayangkan penempatan Sandiaga Uno yang didapuk untuk memimpin Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Padahal, menurut dia, Sandiaga mampu menempati posisi yang lebih strategis, yakni Menteri Perindustrian.

"Kalau saja Sandi bisa di Kementerian Perindustrian," katanya melalui akun resminya, Disway.id, dikutip Sabtu (26/12/2020).

Mantan Direktur Utama PT PLN (Persero) itu mengaku tidak memiliki masalah dengan Kemenparekraf.

Namun, Sandiaga dinilainya mampu mengemban tugas yang lebih besar.

"Sandi menangani pariwisata dan ekonomi kreatif sebenarnya terlalu kecil," ujar Dahlan.

Dahlan menyebutkan, dengan adanya hubungan baik antara Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Perdagangan Muhamad Lutfi dengan Sandiaga, akan tercipta pemulihan ekonomi yang lebih cepat apabila Sandiaga menempati posisi Menteri Perindustrian.

"Kalau saja Sandi bisa di menteri perindustrian, sebenarnya trio itu akan bisa menjadi sentral kebangkitan ekonomi baru Indonesia, BUMN, Perdagangan, dan Perindustrian," ucap dia.

https://money.kompas.com/read/2020/12/26/061812126/dahlan-iskan-anggap-sandiaga-uno-lebih-cocok-jadi-menteri-perindustrian

Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke