Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Salin Artikel

Sederet Negara yang Jadi Pemasok Kedelai Impor Terbanyak ke Indonesia

Indonesia memang menjadi negara importir kedelai terbesar di dunia setelah China. Sebagian besar kedelai terserap untuk kebutuhan industri tahu dan tempe.

Alhasil ketika harga kedelai melonjak di pasar global, maka harga kedelai dalam negeri turut mengalami kenaikan. Kondisi itu yang kini tengah dikeluhkan para perajin tahu dan tempe.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip Kompas.com, Selasa (5/1/2021), kedelai impor Indonesia paling banyak di pasok dari Amerika Serikat (AS). Negeri Paman Sam itu memang eksportir kedelai terbesar dunia.

Tren impor kedelai mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada 2010 impor kedelai Indonesia sebanyak 1,74 juta ton hingga di 2016 menjadi sebanyak 2,26 juta ton.

Pada 2016, lima negara pemasok kedelai impor terbesar yakni AS sebanyak 2,23 juta ton, Argentina 7.498 ton, Kanada 7.404 ton, Malaysia 5.647 ton, dan Uruguay 2.727 ton.

Lalu di 2017 impor kedelai menjadi sebesar 2,67 juta ton. Terbesar dari AS sebanyak 2,63 juta ton, Kanada 12.104 ton, Malaysia 9.505 ton, Argentina 5.000 ton, dan Uruguay 2.568 ton.

Meski demikian, impor kedelai sempat turun di 2018 menjadi 2,58 juta ton. Terbanyak impor dari AS sebesar 2,52 juta ton, Kanada 54.531 ton, Malaysia 10.413 ton, Perancis 126 ton, dan China 11 ton.

Pada 2019, impor kedelai kembali naik menjadi 2,67 juta ton. Lagi-lagi terbanyak dari AS yakni 2,51 juta ton, Kanada 128.911 ton, Brazil 18.900 ton, Malaysia 8.683 ton, dan Perancis 231 ton.

Sementara pada tahun lalu, hingga akhir Oktober 2020 Indonesia sudah impor kedelai sebanyak 2,11 juta ton. Nilai transaksinya sebesar 842,7 juta dollar AS atau sekitar Rp 11,79 triliun (asumsi kurs Rp 14.000 per dollar AS).

Pada periode itu, impor kedelai terbesar berasal dari AS sebanyak 1,92 juta ton dengan nilai 762,3 juta dollar AS, Kanada 190.338 ton dengan nilai 77 juta dollar AS.

Kemudian dari Malaysia sebanyak 6.342 ton dengan nilai 3 juta dollar AS, Argentina 633 ton dengan nilai 277.081 dollar AS, dan Perancis sebanyak 120 ton dengan nilai 73.370 dollar AS.

Sebelumnya, Guru Besar Bidang Pangan, Gizi, dan Kesehatan IPB University sekaligus Ketua Forum Tempe Indonesia Made Astawan menyatakan, produktivitas kedelai di Indonesia berkisar setengah dari produktivitas kedelai di AS.

Produktivitas kedelai dalam negeri 1,5-2 ton per hektar, sedangkan produktivitas di AS mencapai 4 ton per hektar. Produksi yang tinggi di AS didukung penyinaran matahari sekitar 16 jam, sementara Indonesia sekitar 14 jam.

Di sisi lain, rata-rata kebutuhan kedelai di Indonesia sebanyak 2,8 juta ton per tahun. Namun, produksi kedelai lokal saat ini hanya berkisar 800.000 ton per tahun.

Menurut dia, lemahnya produktivitas kedelai lokal dikarenakan tidak di dukung oleh industri perbenihan yang kuat, mekanisasi usaha tani berskala besar serta efisien, dan juga lahan khusus kedelai yang luas.

"Ya petani kan rasional. Dari pada menanam kedelai ya lebih baik menanam beras dan jagung. Kecuali ada intervensi khusus dari pemerintah. Nah, itu bisa lain ceritanya," kata Made.

https://money.kompas.com/read/2021/01/05/155800126/sederet-negara-yang-jadi-pemasok-kedelai-impor-terbanyak-ke-indonesia

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Modus Pungli Berjemaah PNS Bea dan Cukai di Kualanamu | Sri Mulyani Akui Naik Alphard di Apron Bandara

[POPULER MONEY] Modus Pungli Berjemaah PNS Bea dan Cukai di Kualanamu | Sri Mulyani Akui Naik Alphard di Apron Bandara

Whats New
Sri Mulyani Rapat 5 Jam dengan DPR Jelaskan Transaksi Janggal hingga Alphard Masuk Apron

Sri Mulyani Rapat 5 Jam dengan DPR Jelaskan Transaksi Janggal hingga Alphard Masuk Apron

Whats New
Mencapai Sakinah Keuangan di Bulan Ramadhan

Mencapai Sakinah Keuangan di Bulan Ramadhan

Whats New
Bulog Dapat Tugas Impor 2 Juta Ton Beras, Buwas: Kalau Dibutuhkan Saja

Bulog Dapat Tugas Impor 2 Juta Ton Beras, Buwas: Kalau Dibutuhkan Saja

Whats New
Simak Cara Transfer BI Fast BNI di Aplikasi Mobile Banking

Simak Cara Transfer BI Fast BNI di Aplikasi Mobile Banking

Spend Smart
Erick Thohir Sebut Jokowi Minta BUMN Perluas Pasar di Afrika

Erick Thohir Sebut Jokowi Minta BUMN Perluas Pasar di Afrika

Whats New
Syarat dan Cara Daftar Mudik Motor Gratis Kemenhub 2023 via Kereta

Syarat dan Cara Daftar Mudik Motor Gratis Kemenhub 2023 via Kereta

Whats New
Bank di AS Banyak Kolaps, Bank di Kawasan ASEAN Bahas Mitigasi

Bank di AS Banyak Kolaps, Bank di Kawasan ASEAN Bahas Mitigasi

Whats New
Penggunaan IoT di Motor Listrik Bantu Sajikan Data Produktivitas UMKM

Penggunaan IoT di Motor Listrik Bantu Sajikan Data Produktivitas UMKM

Whats New
KPI Targetkan Olah 342 Juta Barrel Minyak Mentah Sepanjang 2023

KPI Targetkan Olah 342 Juta Barrel Minyak Mentah Sepanjang 2023

Whats New
BCA Digital Gandeng Amartha Salurkan Pinjaman ke 200.000 UMKM Perempuan

BCA Digital Gandeng Amartha Salurkan Pinjaman ke 200.000 UMKM Perempuan

Rilis
Di Ajang ASEAN Summit, RI Angkat Isu Aset Kripto hingga Sistem Pembayaran Digital

Di Ajang ASEAN Summit, RI Angkat Isu Aset Kripto hingga Sistem Pembayaran Digital

Whats New
Segera Daftar, BKI Sediakan 120 Kuota Mudik Gratis dengan Bus

Segera Daftar, BKI Sediakan 120 Kuota Mudik Gratis dengan Bus

Whats New
Tips Mengelola Keuangan saat Ramadhan

Tips Mengelola Keuangan saat Ramadhan

Spend Smart
RI Bakal Impor 2 Juta Ton Beras, Bisa dari India hingga Thailand

RI Bakal Impor 2 Juta Ton Beras, Bisa dari India hingga Thailand

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+