Harganya Terus Terbang, Simak Rekomendasi Saham ANTM

JAKARTA, KOMPAS.com – Dalam beberapa hari ini, harga saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terus melonjak.

Terakhir, harga saham ANTM menguat 1,9 persen di level 3.180 pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (14/1/2021).

Melansir RTI, saham yang dijagokan Putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep ini dalam sepekan menguat 23,3 persen.

Selasa (12/1/2021), melonjak 7,3 persen, sebelum melesat 12,6 persen di hari Rabu (13/1/2021).

Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengatakan, ANTM berpotensi melemah terbatas, setelah penguatan dalam sepekan.

Kenaikan harga saham ANTM selama sepekan, berpeluang mendorong investor melakukan aksi profit taking di akhir pekan.

“ANTM berpeluang profit taking, rekomendasinya dapat buy on weakness selama diatas level 2.960,” ungkap Handriko kepada Kompas.com, Jumat (15/1/2021).

Hal senada disampaikan Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi yang mengatakan, secara teknikal Candelistick ANTM membentuk membentuk long high shadow dengan potensi diwarnai aksi profit taking.

“ANTM rekomendasi sell on strength, berdasarkan Indikator Stochastic potensi dead-cross pada area oversold dengan MACD yang overvalue. Stop loss under 3.150, support di level 3.030 hingga 2.760 dan resistance di level 3.530 hingga 4.030. Adapun target harga ANTM di level 3.500,” ungkap Lanjar.

Analis Artha Sekuritas Dennis Christopher menyebut saat ini saham ANTM berpeluang profit taking.

Namun, jika mengalami penguatan, penguatannya juga cukup tipis.

“Saya rasa hari ini belum menguat. Kalaupun menguat pergerakannya akan terbatas, rekomendasi saya hold,” jelas dia.

Demikian juga menurut pandangan Analis Panin Sekuritas William Hartanto yang mengatakan, secara teknikal, ANTM membentuk pola shooting star yang secara teknikal merupakan indikasi bearish.

“Rekomendasi ANTM, Sell on strength. Jika penurunan yang terjadi bermaksud untuk menutup gap pada 2.780 hingga 2.850, maka Anda dapat beli kembali saham ANTM pada area tersebut,” jelas William dalam rekomendasinya.

Disclaimer: Artikel ini dibuat dengan tujuan bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.