Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ramai-ramai Menanti Layanan GeNose di Bandara

Hanya saja, sejauh ini hasil tes GeNose C19 belum digunakan sebagai syarat untuk calon penumpang transportasi pesawat.

Ketua Umum Indonesia National Air Carriers Association (INACA), Denon Prawiraatmadja, buka suara mengenai hal ini.

Ia menegaskan, GeNose C19 sudah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan sudah disetujui oleh Satgas Covid-19 dengan dikeluarkannya surat edaran.

Dengan begitu, pihaknya yakin alat ini sudah teruji untuk digunakan sebagai alat penyaringan Covid-19 di simpul-simpul transportasi, termasuk angkutan udara.

"Kami menyambut positif keberhasilan dan kelancaran pengunanya GeNose C19 pada moda transportasi darat seperti kereta api dan bus antar kota antar provinsi. Untuk ini kami mengharapkan agar GeNose dapat diimplemetasikan pada moda transportasi udara,” ujarnya di Jakarta, Jumat (19/2/2021).

Ia menambahkan bahwa GeNose C19 ini juga akan menambah opsi bagi masyarakat untuk melakukan pengecekan kesehatan selain tes rapid antigen dan PCR, yang menjadi syarat perjalanan transportasi.

“Jika hal ini digunakan dapat dipastikan akan banyak keuntungan yang akan didapatkan oleh para calon penumpang pesawat," kata Denon.

Terlebih lagi, GeNose C19 yang menggunakan artificial intelligent (AI) akan semakin akurat. Bahkan GeNose C19 sudah diuji validasinya dengan 2000 sampel dan akurasinya sudah 90 persen.

"Untuk ini kami mengharapkan Kementarian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dapat mengeluarkan aturan terkait pengunaan GeNose C19 pada moda transportasi udara sehingga dapat menjadi acuan bagi rekan-rekan operator maskapai dan pengelola bandar udara di Tanah Air," kata Denon.

Sementara itu, Direktur Utama Citilink Juliandra mengatakan bahwa pihaknya sebagai operator maskapai mendukung jika GeNose C19 diberlakukan sebagai syarat perjalanan untuk transportasi udara. Pasalnya, hal tersebut akan meringankan biaya calon penumpang pesawat.

Lebih dari itu, ia meyakini kebijakan itu akan mendorong kembali masyarakat untuk dapat melakukan perjalanan udara, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang telah diatur oleh Pemerintah.

"Kami mendukung jika Pemerintah memberlakukan syarat GeNose C19 untuk naik pesawat. Sebab alat screening inikan lebih terjangkau jika dibandingan dengan Rapid Antigen atau PCR," katanya.


Kesiapan bandara-bandara di Indonesia

Direktur PT. Angkasa Pura II (Persero), Muhammad Awaluddin, mengaku siap mendukung penerapan GeNose C19 pada calon penumpang pesawat di bandara-bandaranya. Hanya saja dia menegaskan perlunya payung hukum yang jelas terkait hal ini.

Untuk ini pihaknya mengharapkan ada landasan acuan peraturan untuk pelaksanaan pengunaan GeNose C19 ini. Terlebih lagi tujuan utama dari alat ini dapat memastikan kalau calon penumpang bebas dari Covid-19.

"Kami terus dapat berkontribusi optimal dalam mendukung aktivitas masyarakat dan turut mendorong pertumbuhan perekonomian, maka operasional harus memenuhi protokol kesehatan yang ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan dan Satgas Penanganan COVID-19,” kata dia.

Hal senada diungkapkan Direktur Utama PT. Angkasa Pura I (Persero), Faik Fahmi. Ia bilang, dengan digunakannya GeNose C19 pada moda transportasi udara maka akan mempercepat proses pemeriksaan penumpang pada area keberangkatan di bandara udara sebelum penumpang masuk ke dalam pesawat.

"Dengan digunakan GeNose C19 moda udara maka akan membantu akselerasi dari notice airport capacity. Sehingga waktu untuk melakukan kegiatan penerbangan akan lebih singkat," katanya.

https://money.kompas.com/read/2021/02/19/172928826/ramai-ramai-menanti-layanan-genose-di-bandara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke