Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harga Komoditas Melandai, Simak Rekomendasi Saham Tambang Batu Bara

Mengutip Bloomberg via Kontan.co.id, Senin (22/2/2021), harga batubara ICE Newcastle untuk kontrak pengiriman Maret 2021 pada perdagangan Jumat (19/2/2021) berada di level 79 dollar AS per ton.

Harga ini merosot 6,94 persen dalam sepekan, dari harga penutupan Jumat (12/2/2021) yang masih berada di level 84,9 dollar AS per ton. Level saat ini juga sudah semakin menjauh dari level tertingginya tahun ini, yakni di harga 89,45 dollar AS per ton yang dicapai pada perdagangan 12 Januari 2021.

Meski demikian, Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Maryoki Pajri Alhusnah menilai, dari sisi global maupun domestik, saat ini permintaan batubara sama-sama pulih jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Permintaan dari China dan India, sebagai konsumen batu bara terbesar di dunia juga sedang mengalami pemulihan.

Alhasil, dengan adanya sentimen pemulihan permintaan ini, semua emiten batubara baik yang berorientasi ekspor ataupun domestik akan diuntungkan.

Sementara itu, sejumlah emiten batubara menargetkan volume produksi yang lebih tinggi tahun ini. Sebut saja PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang menargetkan produksi bisa meningkat menjadi 85 juta ton hingga 90 juta ton di tahun 2021, dibandingkan dengan realisasi tahun lalu yakni 83 juta ton.

PT Harum Energy Tbk (HRUM) juga menargetkan kenaikan produksi batubara hingga sekitar 25 persen dari realisasi tahun lalu, yang di bawah 3 juta ton.

Emiten tambang batubara milik negara, yakni PT Bukit Asam Tbk (PTBA) juga mengindikasikan akan memproduksi batu bara lebih banyak dibandingkan target tahun lalu.

Menurut Maryoki, normal-normal saja bagi emiten yang menaikkan target produksi tahun lalu meskipun penguatan batubara akhir-akhir ini mulai melandai. Hal ini mengingat kondisi pemulihan ekonomi yang sedang berjalan.

“Namun, menurut saya akan lebih sesuai jika angkanya konservatif, atau targetnya lebih tinggi sedikit dari tahun 2020 mengingat kondisi cuaca yang ekstrem masih terjadi di Indonesia, sehingga dapat menghambat kegiatan produksi,” terang Maryoki kepada Kontan.co.id, Senin (22/2/2021).

PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menjadi salah satu emiten yang memasang target cukup konservatif. ADRO menargetkan produksi batubara tahun 2021 mencapai 52 juta ton -54 juta ton, yang tidak jauh berbeda dari realisasi produksi batubara tahun lalu yang mencapai 54,53 juta ton.

Head of Corporate Communications Adaro Energy Febriati Nadira menjelaskan, pihaknya melihat outlook batubara ke depan masih akan menghadapi tantangan. Kebijakan negara-negara importir batu bara, khususnya China, dan ketidakpastian ekonomi global akan mempengaruhi permintaan batubara.

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Harga komoditas mulai melandai, simak rekomendasi saham tambang batubara

https://money.kompas.com/read/2021/02/22/195605726/harga-komoditas-melandai-simak-rekomendasi-saham-tambang-batu-bara

Terkini Lainnya

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke