Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jokowi Minta Cintai Produk Lokal, Bagaimana Nasib Barang Buatan UMKM di Mal?

Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan, penempatan produk selalu memperhatikan berbagai faktor dalam strategi usaha sektor ritel terutama faktor segmen pasar.

Hal ini dia sebutkan menyusul dengan adanya permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta mal di seluruh Indonesia mendukung kampanye cinta produk lokal dan menggaungkan ajakan untuk membenci produk-produk luar negeri disuarakan.

"Pusat perbelanjaan selalu berkomitmen untuk mendukung produk lokal dan selalu ikut secara aktif dalam berbagai program untuk mendorong program Bangga Buatan Indonesia (BBI). Selama ini UMKM dan berbagai merek lokal telah banyak yang menempati lokasi strategis di berbagai pusat perbelanjaan," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (5/3/2021).

Dia membeberkan, selama ini pusat perbelanjaan terdiri dari berbagai kelas antara lain, kelas bawah sebanyak 60 persen, kelas menengah 35 persen, dan kelas atas sebesar 5 persen. Penempatan produk atau merek akan disesuaikan dengan segmen pasar dari suatu pusat perbelanjaan.

"Yang dimana pusat perbelanjaan kelas bawah dan menengah yang jumlahnya 95 persen hampir didominasi oleh UMKM dan atau produk merek lokal," ungkapnya.

Selain itu, di pusat perbelanjaan kelas atas pun sudah ada UMKM dan produk serta merek lokal. Hanya saja belum mayoritas karena sampai dengan saat jnj masih sedikit sekali UMKM yang bisa mengisi segmen pasar kelas atas.

"Terlebih lagi untuk kategori luxury brand itu UMKM kita belum bisa," ucapnya.

https://money.kompas.com/read/2021/03/05/132834926/jokowi-minta-cintai-produk-lokal-bagaimana-nasib-barang-buatan-umkm-di-mal

Terkini Lainnya

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke