Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita 2 Perempuan Pelaku Usaha Kreatif di Indonesia di Tengah Pandemi

Salah satu yang harus bertahan adalah Winarti Handayani. Dia awalnya bekerja sebagai seorang pelukis dan ilustrator buku anak. Hingga kemudian dia berhasil mendirikan usaha rintisannya yang bernama Kamalika Artprints pada tahun 2013 yang lalu.

Kepada Kompas.com dia menceritakan, melalui usahanya, ia menjual beragam produk kartu ucapan, stationery serta tas yang dilukis sendiri.

Di awal pandemi, kenyataan pahit harus dihadapi Winarti. Seluruh toko offline miliknya, terpaksa tutup.

"Karena banyak toko sayanyang tutup, tentu imbasnya ke omzet kan. Omzet saya itu turunnya cukup drastislah," ujarnya kepada Kompas.com saat dihubungi, Senin (8/3/2021).

Dari situ Winarti langsung cepat beradaptasi dengan memanfaatkan platform digital, yakni memanfaatkan e-commerce.

Selain itu, Winarti juga terus berinisiatif dengan mengeluarkan inovasi-inovasi baru yang lebih relevan dan yang banyak dibutuhkan masyarakat. Akhirnya, karena melihat banyak masyarakat yang membutuhkan masker, dia dan timnya sepakat untuk menjual masker kain.

“Saya bersama tim berfikir, produk apa yang lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat di tengah pandemi. Selain menjual masker kain, kami juga menjual produk celemek, outerwear, rok dan produk dekorasi rumah,” tambahnya.

Hingga berjalannya waktu, penjualan Kamalika Artprints pun berangsur membaik sehingga jumlah karyawannya juga bertambah.

“Jumlah transaksi toko juga meningkat lebih dari 30 kali lipat pada Desember 2020 lalu jika dibandingkan dengan bulan pertama buka toko online. Bahkan produk kami bisa menjangkau Kalimantan dan Sulawesi,” ungkap Winarti.

Winarti juga menyarankan kepada perempuan pegiat usaha yang sedang membangun bisnis, untuk bekerja dengan tekun dan terus melakukan inovasi sesuai perkembangan pasar. "Inilah kunci agar bisa bertahan di tengah pandemi,” ucapnya.

Begitupun dengan yang dilakukan oleh Eveline Wirawan yang memiliki bisnis rintisan yang diberi nama Kitakita Pajamas.

Berawal dari kecintaan pada pakaian tidur, Eveline Wirawan memulai usaha piyama Kitakita pada 2018. Saat ini, Eveline mempekerjakan 8 karyawan dari masyarakat sekitar yang membantu mulai dari proses produksi hingga pengemasan.

Eveline mengaku kehadiran Tokopedia sangat membantu proses usahanya menjadi lebih mudah dan efisien. 

Ia juga kerap melakukan inovasi produk agar selalu relevan. “Saya bekerja sama dengan pengrajin kain dari Bali untuk koleksi piyama motif tiedye. Selain bisa membantu pengrajin lokal, kolaborasi ini juga menghasilkan produk dengan motif ciri khas Kitakita,” jelas Eveline.

Dalam menjalankan bisnisnya, Eveline tak lupa memperhatikan lingkungan. Hingga ia memilih untuk menggunakan kemasan yang ramah lingkungan. "Saya juga terlibat dalam aksi donasi bersama salah satu organisasi peduli lingkungan,” terangnya.

Eveline menunjukkan harapan bagi para pegiat usaha lokal, terutama perempuan. “Di era teknologi saat ini, semua punya kesempatan yang sama untuk membangun usaha. Perempuan harus berani memulai dan jeli dalam melihat peluang usaha meskipun di tengah pandemi,” tutupnya.

https://money.kompas.com/read/2021/03/08/152812726/cerita-2-perempuan-pelaku-usaha-kreatif-di-indonesia-di-tengah-pandemi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke