Bank Mandiri Siapkan Diskon buat Pembeli E-money Edisi Commuterpay Yogya-Solo

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Kereta Commuter Indonesia meluncurkan kartu e-money edisi (Co-Branding) Commuterpay edisi Yogyakarta-Solo.

Direktur Jaringan dan Retail Banking Bank Mandiri Aquarius Rudianto mengatakan, perseroan sudah menyiapkan diskon sebesar 25 persen untuk e-money edisi Commuterpay Yogyakarta-Solo ini.

Diskon 25 persen diberikan bagi 1.000 pembeli kartu e-money pertama.

"Harapan kami tentu agar inisiatif ini dapat diterima dan dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat pengguna kereta, khususnya di wilayah sepanjang Yogya- Solo," kata Aquarius dalam siaran pers, Rabu (10/3/2021).

Masyarakat bisa mendapat kartu e-money dengan potongan harga 25 persen ini di 11 loket stasiun wilayah Yogyakarta hingga Solo.

Stasiun tersebut antara lain Stasiun Solo Balapan, Purwosari, Gawok, Delanggu, Ceper, Klaten, Srowot, Brambanan, Maguwo, Lempuyangan, dan Stasiun Yogyakarta (Tugu).

Untuk top up saldo, pihak KAI sudah menyediakan vending machine di lima stasiun, yaitu Stasiun Solo Balapan, Yogyakarta (Tugu), Purwosari, Klaten, dan Lempuyangan.

"Pengguna KRL juga dapat membeli dan top up saldo di mesin ATM, Aplikasi Mandiri Online yang memiliki fitur NFC maupun mitra e-commerce yang telah bekerja sama dengan Bank Mandiri," ujar Aquarius.

Sama seperti kartu e-money pada umumnya, kartu edisi Yogya-Solo ini bisa digunakan untuk pembayaran antarmoda, sekaligus alat pembayaran transportasi, tol, retail store, dan lain-lain.

Jangan lupa, sebelum naik kereta, pastikan terdapat saldo sekurang-sekurangnya Rp 8.000 dalam e-money, sesuai tarif satu kali perjalanan KRL Yogya-Solo.

"Commuterpay juga dapat digunakan untuk perjalanan KRL di wilayah Yogya Solo maupun di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya," pungkas Aquarius.

Sebagai informasi, Bank Mandiri telah menerbitkan 22,8 juta kartu per Desember 2020.

Jumlah transaksi mencapai 867 juta senilai Rp 14 triliun.

Saat ini, pangsa pasar Mandiri e-Money berada di kisaran 70 persen dari total industri uang elektronik.