Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Soal Impor 1 Juta Ton Beras, Bulog: Belum Tentu Kami Laksanakan

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyatakan, rencana pemerintah untuk impor beras 1 juta ton pada tahun ini belum tentu dilaksanakan.

Bulog masih akan memprioritaskan penyerapan beras dalam negeri.

"Walaupun kami ada penugasan impor 1 juta ton, belum tentu kami laksanakan. Kami akan prioritas dalam negeri yang memang sedang masa panen raya," ujar pria yang akrab disapa Buwas itu dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IV DPR RI, Senin (15/3/2021).

Menurut Buwas, dalam rapat kordinasi terbatas (rakortas) antarkementerian dan lembaga terkait pangan sebenarnya tidak ada pembahasan yang menyinggung importasi beras.

Meski demikian, Bulog mendapatkan penugasan tersebut.

"Kami laporkan memang dalam rakortas lalu itu tidak menyinggung masalah impor, tapi kemudian kami dapat penugasan impor 1 juta ton ini," ungkap dia.

Buwas menjelaskan, per 14 Maret 2021, stok beras Bulog mencapai 883.585 ton.

Terdiri dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 859.877 ton dan beras komersial sebesar 23.708 ton.

Sementara, musim panen raya berlangsung sepanjang Maret-April 2021, sehingga penyerapan beras oleh Bulog pada periode itu untuk CBP diperkirakan bisa mencapai 390.800 ton.

Artinya, setelah panen raya, maka pasokan beras untuk CBP saja sudah lebih dari 1 juta ton.

Angka itu dinilai sudah memenuhi ketentuan CBP per tahun sehingga dirasa tak perlu dilakukan importasi beras.

Buwas mengatakan, tren penyerapan beras terus meningkat. Pada minggu kedua Maret rata-rata penyerapan mencapai 3.500 ton per hari, naik dua kali lipat dibandingkan penyerapan di awal Maret yang 1.500 ton per hari.

"Jadi ada kemungkinan karena Maret-April panen raya maka produksi dan penyerapan akan terus meningkat," kata Buwas.

Buwas mengungkapkan, Bulog seringkali dihadapkan permasalahan sulitnya stok beras dikeluarkan.

Sebab, kebijakan CBP hanya fokus pada sisi hulu yakni penyerapan tetapi lemah di sisi hilir yakni penyaluran beras.

Hal itu seiring dengan dihapuskannya penugasan program bansos rastra kepada Bulog oleh pemerintah sejak 2018.

Padahal, program ini mampu menyalurkan beras Bulog sebanyak 2,6 juta ton per tahun.

Menurutnya, kapasitas gudang Bulog sendiri hanya mencapai 3,6 juta ton.

Oleh sebab itu, Buwas berharap pemerintah bisa mengevaluasi penugasan yang diberikan kepada Bulog.

"CBP merupakan kepentingan pemerintah, sementara pengolahan CBP hanya aktif pada sisi hulu, namun cenderung menurun pada sisi hilir. Ini yang menjadi permasalahan Bulog," kata Buwas.

"Serta seiring adanya penurunan aktivitas program pengolahan CBP di sisi hilir, maka saat ini pengadaan beras CBP seluruhnya dapat dipenuhi dari dalam negeri," lanjutnya.

Dia menegaskan, penugasan Bulog menyerap 1-1,5 juta ton beras untuk kebutuhan CBP per tahunnya tidak akan efektif jika tak disertai dengan kebijakan penyaluran beras yang tepat.

"Tanpa ada kebijakan penyaluran yang efektif, maka kebijakan CBP sejumlah tersebut perlu dipertimbangkan kembali, sehingga tidak membebani kinerja Bulog secara finanasial dan operasional," pungkas Buwas.

https://money.kompas.com/read/2021/03/15/141948126/soal-impor-1-juta-ton-beras-bulog-belum-tentu-kami-laksanakan

Terkini Lainnya

Peleburan 7 BUMN Karya Ditargetkan Rampung September 2024

Peleburan 7 BUMN Karya Ditargetkan Rampung September 2024

Whats New
Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Whats New
Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Whats New
Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke