Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Elon Musk, Sang Pendongeng Agung

DASAWARSA 80-an hingga 90-an di Yogya ada pendongeng nan hebat bernama Abbas CH. Selaras dengan zamannya, aneka dongeng yang diceritakan Abbas CH disiarkan melalui radio swasta di Yogya.

Dongeng yang disajikan Abbas CH berbahasa Jawa dan disampaikan monolog sehingga ia memainkan semua tokoh yang ada dalam cerita tersebut.

Ketika Abbas CH mendongeng, ribuan orang Yogya terkesima, tenggelam bersama radio transistornya.

Sesudah siaran, dongeng yang dituturkan Abbas CH - memakai istilah kekinian - menjadi trending topic. Dibahas para pendengar setianya, mengalahkan berita tentang harga cabai keriting atau wortel tanpa daun di Pasar Beringharjo yang saban malam disiarkan oleh RRI.

zaman terus bergerak. Teknologi bertumbuh eksponensial. Era 4.0 dengan pilar-pilarnya bernama internet untuk segala, kecerdasan buatan, mega data, cloud, percetakan tiga dimensi hingga robot tingkat lanjut, mengubah aneka kehidupan.

Semua menjadi super cepat bahkan nyaris tunggang-langgang. Skalanya luas dan memiliki dampak tiada batas.

Kisah para pendongeng pun berganti peran. Jika di zaman radio, skala pendongeng hanya sebatas kekuatan pancaran radio dan dampaknya lokal seperti terjadi pada Abbas CH.

Maka pendongeng di era 4.0 menerobos sekat pembatas dan berdampak global. Salah satu pendongeng terakbar hari ini adalah Elon Musk.

Pria bernama lengkap Elon Reeve Musk kelahiran Afrika Selatan 28 Juni 1971, memang seorang pendongeng ulung. Dongeng yang disajikan Musk selalu tentang masa depan berbaur dengan teknologi paling anyar.

Menjadi sebuah kewajaran apabila Musk memiliki ratusan juta penggemar yang tersebar di empat penjuru mata angin. Lebih hebat lagi, sebagian penggemar tersebut rela merogoh kocek dalam-dalam untuk mewujudkan apa yang didongengkan Musk.

Nama Musk mulai dikenal publik ketika mendirikan perusahaan X.Com pada Maret 1999. X.Com mengakusisi Confinity dan kemudian lahir PayPal. PayPal merupakan salah satu pioner sistem pembayaran berbasis internet. PayPal menjadi raksasa ketika digunakan oleh eBay untuk sistem pembayaran.

Berbekal kesuksesan membesarkan PayPal dan didukung oleh latar belakang pendidikannya yang didapat dari kampus terbaik dunia - Wharton School dan Stanford University - Musk mulai mengembangkan kemampuan mendongeng.

SpaceX

Ia mendongeng bahwa dengan semakin panasnya bumi dan rusaknya alam, sudah pantas apabila manusia hidup di planet lain, khususnya di Mars. Untuk mewujudkan dongengnya menjadi kenyataan, ia mendirikan SpaceX.

Sebagai inovator, investor sekaligus pengusaha yang disandang Musk, membuat SpaceX dijadikan mitra strategis NASA untuk mengeksplorasi luar angkasa. NASA memercayakan SpaceX mengirim kargo ke International Space Station. SpaceX alhasil menjadi perusahaan swasta pertama yang menempatkan satelit di orbit Bumi.

Kisah cemerlang ini yang membuat Elon Musk mendongeng untuk membawa wisatawan ke luar angkasa. Pesawat yang dikembangkan SpaceX siap untuk mengajak siapapun juga (tentu yang berduit super tebal) mengeksplorasi luar angkasa.

Dongeng Musk ternyata tidak bertepuk sebelah tangan. Banyak orang yang antre untuk berwisata mengarungi luar angkasa. Duit orang-orang yang hendak berwisata itu yang dijadikan tambahan modal bagi Musk untuk mendesain Crew Dragon dan roket Falcon Heavy sebagai perkakas untuk mengelilingi angkasa raya.

Tesla

Dongeng luar angkasa tentu tidak lengkap apabila tiada dongeng tentang bumi. Bahkan dongeng tentang bumi ini lebih awal dibanding cerita tentang luar angkasa.

Syahdan pada 2003, Elon Musk mendongeng tentang mobil masa depan. Mobil cerdas yang berkarib dengan lingkungan dengan berbagai perkakas teknologi didalamnya. Lahirlah Tesla Motors.

Dongeng Musk ini menarik banyak orang untuk merogoh kantongnya dan berinvestasi di Tesla Motors. Dongeng masa depan bertemu dengan uang yang tebal, dimulailah proyek pembuatan mobil cerdas.

Pada 2020, Tesla hanya mampu menjual 500 ribu mobil. Sementara Toyota walaupun dihantam pandemi tetap mampu melego 9,5 juta unit mobil.

Namun dari nilai pasar terjadi perbedaan signifikan. Toyota hanya memiliki nilai pasar 178 miliar dollar AS. Sementara nilai pasar Tesla 774 miliar dollar AS.

Kekuatan dongeng dari Musk yang membuat nilai pasar Tesla terbesar dibanding perusahaan otomotif manapun.

Uang kripto

Entah dapat wangsit dari mana, Elon Musk tiba-tiba ingin mendongeng tentang uang kripto. Melalui cuitan di twitter-nya mulai pertengahan 2020, Musk mendongeng tentang bitcoin dan dogecoin.

Uang kripto pada 2017 anjlok 80 persen dari level tertinggi kemudian landai nyaris tidak bergerak.

Sejak November 2020 hingga pertengahan April 2021 untuk bitcoin melonjak 460 persen dan dogecoin meroket super cepat mirip roket Falcon Heavy, sebanyak 277 kali.

Entah wangsitnya menguap atau mendapat wangsit jenis baru, Musk meneruskan dongengnya tentang uang kripto.

Kamis 13 Maret 2021, Musk mendongeng bahwa bitcoin tidak bisa untuk membayar transaksi pembelian Tesla.

Hanya dalam waktu dua jam, kapitalisasi uang kripto global susut sekitar Rp 5.183 triliun. (Kompas, 17/5/2021). Bandingkan dengan uang republik ini.

Belanja APBN 2021 dianggarkan sebesar 2.750 triliun rupiah, atau setengah dari susutnya uang kripto karena dongengan Musk.

Mengapa pawai mendongeng?

Pertanyaan yang mengedepan kemudian adalah, “Mengapa banyak orang rela membiayai dongengan Musk? Mengapa dongengan Musk berpengaruh signifikan pada ekonomi digital?”

Jawabannya tunggal, reputasi. Apapun pendapat orang, Elon Musk memiliki reputasi memikat. Ia bisa memerankan tiga lakon sekaligus, creator (penggasas), innovator (pencipta) dan marketer (penjual).

Hanya sedikit orang memiliki tiga talenta ini, diantaranya Steve Jobs, Bill Gates, Mark Zuckerberg, Nadiem Makarim dan William Tanuwijaya.

Reputasi lain dari Musk adalah tidak melanggar hukum. Berbagai perusahaan yang didirikan oleh Musk dari awal mula hingga dongengannya tentang uang kripto, tidak melanggar hukum.

Untuk kasus terakhir, uang kripto terkerek setinggi langit dan kemudian nyungsep ke dasar jurang akibat dongengan Musk, itu bukan perbuatan melanggar hukum. Ia tidak menjalan money games atau sejenisnya. Ia hanya mendongeng.

Alhasil sampai tulisan ini dibuat, nasib uang kripto mirip dengan roller coaster. Bukan karena mekanisme pasar. Namun tak lebih karena dongengan Elon Musk.

https://money.kompas.com/read/2021/05/22/070000526/elon-musk-sang-pendongeng-agung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke