Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Survei: 96 Persen Penerima Kartu Prakerja Sebut Dapat Keterampilan Tambahan, Direktur Eksekutif Kartu Prakerja Mengaku Lega

KOMPAS.com – Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengapresiasi hasil survei Cyrus Network yang menyebut 96 persen penerima Kartu Prakerja mendapat keterampilan tambahan.

Selain peningkatan hard skill, sebanyak 93,9 persen penerima Kartu Prakerja merasa mengalami perbaikan sikap atau soft skill setelah mengikuti pelatihan Kartu Prakerja.

Hal itu menunjukkan Program Kartu Prakerja meningkatkan daya saing pekerja di dunia kerja dan juga meningkatkan jiwa kewirausahaan bagi mereka yang menempuh jalur entrepreneur.

“Secara umum, kami lega, karena hasil survei ini sangat positif. Tidak hanya terkait proses dalam mengikuti Kartu Prakerja, tapi juga hasil yang didapat,” kata Denni dalam acara Pemaparan Hasil Survei: Persepsi Penerima Kartu Prakerja Terhadap Penyelenggaraan Kartu Prakerja yang digelar virtual, di kanal Youtube Cyrus Network, Kamis (20/4/2021).

Denni mengatakan, Program Kartu Prakerja Gelombang I dibuka pada 11 April 2020 atau sehari pascapengumuman pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta.

“Jadi suasana saat itu sangat mencemaskan, menegangkan, kami not sure apa yang terjadi, kota roda ekonominya kayak langsung senyap. Dan kami ingat dampaknya pada pekerja di sektor transportasi, toko-toko, dan mal-mal,” jelasnya.

Dalam suasana seperti itu, lanjutnya, Kartu Prakerja lahir dan menjadi semi bantuan sosial.

“Kalau ada orang mengatakan kerja membangun “candi sehari jadi”, Alhamdulilah dengan kolaborasi dan doa masyarakat Indonesia, hasilnya kemudian seperti (hasil survei) ini,” terangnya.

Denni pun mengapresiasi hasil survei Cyrus Network karena tidak hanya menampilkan informasi soal keterampilan yang diperoleh, tapi juga menyangkut perubahan sikap para penerima.

Survei tersebut memuat informasi bahwa responden atau penerima Kartu Prakerja mengaku memiliki rasa percaya diri, disiplin, inisiatif, dan bertanggung jawab setelah mengikuti pelatihan.

“Hal-hal seperti itu merupakan soft skills yang harus dimiliki angkatan kerja dalam menjawab tantangan pasar kerja saat ini,” ujarnya.

Denni menambahkan, hasil survei Cyrus Network yang dilakukan melalui telepon tersebut senada dengan hasil survei-survei lainnya.

Dalam survei evaluasi 1-3 yang dilakukan Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja secara online pada para penerima Kartu Prakerja 2020 mengungkapkan bahwa 94-97 persen peserta merasa keterampilannya meningkat.

Kemudian, mini survei online yang dilakukan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) pada Juni 2020 menunjukkan, 90,7 persen responden menyatakan bahwa pelatihan-pelatihan yang diikuti di Program Kartu Prakerja efektif meningkatkan kompetensi.

Sementara itu, survei Angkatan Kerja Nasional Badan Pusat Statistik pada Agustus 2020 dengan metode tatap muka langsung menyebut, 88,9 responden mengaku keterampilan kerja mereka naik setelah mengikuti pelatihan di ekosistem Program Kartu Prakerja.

“Artinya, secara eksternal validitas, survei ini oke,” tegasnya.

Denni juga mengatakan, berlandaskan hasil survei Cyrus Network tersebut, Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja berjanji tidak akan pernah merasa berpuas diri dan terus melakukan berbagai perbaikan dari kekurangan yang ada.

“Sosialisasi lewat media sosial akan lebih kami perkuat. Temuan ini cocok dengan dugaan awal bahwa sosialisasi yang baik bukan berupa tatap muka,” sebutnya.

Pihaknya juga akan menambah fitur pada dashboard yang bisa memberikan rekomendasi pelatihan kepada pekerja dan terus berkolaborasi untuk meningkatkan kualitas pelatihan.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Riset Cyrus Network Fadhil MR memaparkan hasil survei tentang persepsi penyelenggaraan Kartu Prakerja, penilaian terhadap pelatihan, hingga penilaian terhadap peningkatan kompetensi.

Terkait persepsi penyelenggaraan, Fadhli menjelaskan, 96,2 persen responden mengaku puas dan sangat puas terhadap platform digital Kartu Prakerja dan 3,5 persen tidak puas.

“Apakah responden mendapatkan tambahan ilmu dari pelatihan Kartu Prakerja? Sebanyak 98,2 persen mengaku setuju dan sangat setuju, dengan rincian 73,8 persen setuju dan 24,4 sangat setuju,” paparnya.

Fadhil juga memaparkan pertanyaan apakah ilmu yang didapatkan dalam pelatihan Kartu Prakerja bisa diaplikasikan di tempat kerja atau usaha para responden.

Hasilnya, 92,6 persen mengaku setuju dan sangat setuju dengan rincian 76,8 persen setuju dan 15,8 persen sangat setuju. Lalu, 98,7 persen responden juga mengaku sangat setuju pelatihan Kartu Prakerja bermanfaat.

“Apakah responden yang kami telepon mendapatkan tambahan ilmu setelah mengikuti pelatihan Kartu Prakerja? Mereka kompak menjawab setuju dan sangat setuju, lagi-lagi di atas 90 persen angkanya,” terangnya.

Sebanyak 96 persen responden juga mengaku mendapatkan tambahan keterampilan setelah mengikuti pelatihan Kartu Prakerja dengan rincian 80,9 persen setuju dan 15,1 persen sangat setuju.

“Jadi penerima manfaat ini mengaku mengalami peningkatan kompetensi, keilmuan, maupun keterampilan setelah mengikuti pelatihan Kartu Prakerja,” terangnya.

Terkait perbaikan sikap setelah mengikuti pelatihan Kartu Prakerja, 82,6 persen responden mengaku setuju dan 11,3 persen sangat setuju.

Telesurvei ini dilakukan pada periode 1-5 Mei 2021 kepada 2.000 penerima program Kartu Prakerja dari gelombang 1 sampai 11 yang diambil acak menggunakan metode simple random sampling.

Margin of error yang dihasilkan sebesar kurang lebih 2,24 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

https://money.kompas.com/read/2021/05/23/175152626/survei-96-persen-penerima-kartu-prakerja-sebut-dapat-keterampilan-tambahan

Terkini Lainnya

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke