Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[TREN HUMANIORA KOMPASIANA] Buku Bajakan yang Mengkhawatirkan | Lansia Tetap Produktif | Pertemanan Toxic, tapi Asyik?

KOMPASIANA---Ketika perbincangan mengenai pembajakan buku ramai di media sosial, seperti 2 sisi mata pisau yang terjadi.

Pertama, kita semua senang ternyata pembajakan buku kini dapat perhatian untuk sama-sama dilawan karena merugikan banyak pihak.

Sedangkan pada sisi lainnya, justru ada yang mendukung pembajakan buku. Miris.

Nah, semakin dalam perbincangan mengenai pembajakan buku tersebut malah muncul permasalahan lain: akses kita terhadap buku memang masih sulit.

1. Harga Murah Buku di Toko Online yang Dicederai Buku Bajakan

Sudah sejak lama Kompasianer Yana Haudy berlangganan memberli buku online. Pasalnya, jika beli buku secara online lebih murah bahkan setelah ditambah ongkos kirim.

Terlebih, buku-buku yang dibeli tersebut memang dipasok langsung dari penerbit. Sehingga terjamin kualitas dan keasliannya.

Akan tetapi, sebelum membeli buku dengan harga murah kita mesti waspada kalau buku tersebut dijual terlalu murah.

Walau membeli di toko online atau lokapasar lebih murah, waspadai harga yang kelewat murah karena berarti buku itu bajakan.

"Umumnya, sepengalaman saya, penjual buku terbitan asli penerbit lebih ramah dibanding penjual buku bajakan. Penjual bajakan cenderung pelit menjawab jika ditanya, baik mengenai detail buku atau stok," tulis Kompasianer Yana Haudy. (Baca selengkapnya)

2. Perempuan yang Produktif Ketika Lansia

Kompasianer Elly Suryani menuliskan catatan menarik saat perayaan Hari Lansia yang diperingati 29 Mei lalu.

Bahwa para perempuan lansia itu tetap bisa tetap bisa produktivitas, berapapun usianya.

Banyak orang yang justru makin produktif dan makin bersinar saat lansia. Barangkali karena perjuangan itu sebuah proses dan jelas memakan waktu.

Itu artinya, menurut Kompasianer Elly Suryani, usia lanjut itu bukan halangan untuk tetap produktif sepanjang sehat --jasmani maupun rohani.

"Banyak lansia sengaja tetap bekerja di masa Lansia dengan banyak alasan, antara lain untuk mengurangi pikun hingga merasa kebosanan," lanjutnya. (Baca selengkapnya)

3. Circle Pertemanan Toxic tapi Asyik, Alasan Tidak Kehilangan Teman

Ungkapan circle pertemanan tentunya sudah tidak asing, terutama untuk kalangan milenial.

Namun, Kompasianer Adillah Fahma Putri bertanya, sebenarnya kita tahu tidak makna dari ungkapan circle pertemanan?

Hal ini penting, karena circle pertemanan dapat memengaruhi masa depan seseorang, bagaimana cara kita bergaul, dan bercengkerama serta bersosialisasi dengan lingkungan.

"Nah, hal yang paling penting dalam sebuah circle pertemanan adalah bagaimana teman-teman kita menerima kita apa adanya bukan ada apanya," tulis Kompasianer Adillah Fahma Putri. (Baca selengkapnya)

***

Silakan nikmati konten-konten menarik lainnya di Kompasiana lewat kategori Humaniora.

https://money.kompas.com/read/2021/05/31/171700326/-tren-humaniora-kompasiana-buku-bajakan-yang-mengkhawatirkan-lansia-tetap

Terkini Lainnya

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke