Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dorong Generasi Muda di Bidang Agraria, Mentan SYL: Pertanian Bukan Hanya tentang Makan

KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mendorong para generasi muda agar terlibat dalam kemajuan sektor pertanian, mulai dari hulu hingga hilir.

Langkah tersebut dapat dilakukan melalui pembangunan agraria berskala ekonomi dan bisnis dengan melibatkan teknologi pertanian yang modern.

"Besok, kalian yang harus terjun menguatkan sektor ini. Pertanian itu bukan hanya tentang makan, tetapi bisa menjadi lapangan kerja," ujar SYL dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Sabtu (5/6/2021).

Pernyataan itu SYL sampaikan dalam Orasi Ilmiah Dies Natalis ke-55 sekaligus Wisuda Sarjana dan Profesi, Pascasarjana Mahasiswa Universitas Islam Makassar (UIM), Sabtu.

Dalam kesempatan tersebut, dilakukan pula penandatangan memorandum of understanding (MoU) antara Kementerian Pertanian (Kementan) dengan UIM.

Penandatangan tersebut merupakan bentuk tindak lanjut Kementan guna memperluas sinergi dengan perguruan tinggi dalam membangun pertanian yang maju.

“Kementan berharap, kerja sama tersebut dapat memperkuat peran generasi muda sebagai sumber daya manusia (SDM) pertanian dalam meningkatkan produksi melalui penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” imbuh SYL.

Pasalnya, lanjut dia, pertanian mampu memperkuat perekonomian suatu daerah. Dalam krisis apapun yang terpenting adalah stok pangan aman.

Untuk memulai langkah itu, SYL menilai UIM dapat mengorganisasi petani ke dalam korporasi pertanian. Sebab, universitas ini merupakan salah satu perguruan tinggi yang menjadi rumah inovasi teknologi.

"Besok, jadilah sarjana dari UIM dengan karakter bugis, Islam, dan Makassar. Hadirlah para sarjana yang komunikator di masyarakat dan jadilah benar dengan cita-cita tinggi, cerdas, serta bersih," ucapnya.

SYL menegaskan, saat ini, sektor pertanian telah memasuki era teknologi digital, sehingga para generasi muda perlu beradaptasi dalam memanfaatkan peluang dan memenangkan kompetisi.

Para generasi muda, kata dia, didorong mengambil peran khusus dalam bidang pertanian melalui berbagai kegiatan yang produktif.

"Pertanian, saat ini, tidak sama dengan sebelumnya. Kita masuk pertanian internet of thinking, menggunakan artificial intelligence, satelit sudah main. Pertanian itu keren," ujar Mentan SYL.

Ia menjelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pertanian tumbuh positif pada triwulan II 2020. Produk domestik bruto (PDB) sektor pertanian pun tumbuh 16,24 persen (quater to quarter/qtoq).

“Ekspor produk pertanian juga menunjukkan kinerja yang menggembirakan. Nilai ekspor kumulatif selama Januari-Desember 2020 mencapai Rp 451,8 triliun atau meningkat 15,79 persen dibandingkan periode yang sama sebesar Rp 390,2 triliun pada 2019,” ucap SYL.

Mempersiapkan SDM yang unggul

Pada kesempatan yang sama, Rektor UIM Andi Majdah M Zain mengatakan, UIM menjadi salah satu universitas yang serius mempersiapkan SDM unggul dalam menyambut Indonesia maju dan modern.

Pasalnya, Madjah menyadari, SDM memberikan supporting system yang penting dalam menggerakkan organisasi.

"UIM terus berupaya meningkatkan tenaga dosen serta terus meningkatkan kemampuan dalam skill penguasaan teknologi dan informasi. Dengan begitu, mampu menopang kinerja UIM yang lebih baik, efisien, dan optimal," kata Majdah.

Ia menjelaskan, untuk mendukung upaya tersebut UIM telah membangun sistem terintegrasi yang meliputi sistem akademik, learning management system, sistem informasi keuangan dan kepegawaian, serta ditunjang dengan penyediaan internet di setiap sudut kampus.

"Kami berharap melalui MoU dengan Kementan dapat meningkatkan peran (UIM) dalam masyarakat. Diharapkan pula melahirkan sarjana yang kompetitif dan penelitian inovatif agar bisa bermanfaat dalam dunia pertanian," kata Majdah. 

https://money.kompas.com/read/2021/06/05/174421626/dorong-generasi-muda-di-bidang-agraria-mentan-syl-pertanian-bukan-hanya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke