Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Kesalahan Menggunakan Kartu Kredit, Apa Saja?

Dengan alasan seperti itu, tidak jarang yang akhirnya tidak bisa mengontrol diri dalam berbelanja dan tidak berkomitmen untuk melunasinya.

Akhirnya banyak ditemukan kasus orang-orang yang diteror debt collector karena menunggak. Banyak yang berujung rekan kerja di kantor ikut tahu perkara tunggakan kartu kredit, karena debt collector mulai menelepon ke kantor tempat kita bekerja.

Bagi pengguna baru kartu kredit, kejadian-kejadian tersebut tentu harus dihindari sedini mungkin agar tidak boncos di kemudian hari.

Perencana Keuangan Finansialku, L.Nathania, CFP menjelaskan kesalahan yang sering dilakukan oleh pengguna baru kartu kredit seperti berikut ini.

1. Menganggap kartu kredit sebagai saldo rekening tambahan

Salah paham yang pertama ialah banyak yang mengangap kartu kredit ini sebagai saldo rekening tambahan atau sebagai jalan pintas untuk memenuhi keinginan sesaat secara instan. Nia menegaskan untuk hati-hati sering beranggapan seperti ini.

Jika salah langkah, kamu akan terbiasa memakai kartu kredit hingga melewati kemampuan limitnya,”Bukan pada kemampuan aktual kamu dalam membayar transaksi-transaksi tersebut,” sebut Nia.

Perlu diketahui, perusahaan kartu kredit pada umumnya memberikan limit kartu kredit sebesar 1-3 kali penghasilan bulanan nasabahnya.

Tentu saja bank tidak menghitung besaran biaya hidup kamu saat memberikan limit tersebut, sehingga pastikan kamu memang memiliki uang senilai limit tersebut di rekening, agar pembayaran selalu terjamin lancar.

Nia memaparkan, jika kamu tidak melunasi tagihan secara penuh 100 persen hingga tanggal jatuh tempo, kamu akan dikenai bunga. Tentu yang dibayarkan akan lebih besar dibandingkan secara tunai.

“Terlepas dari beban bunga, masih ada juga biaya tahunan, biaya overlimit, biaya tarik tunai, dan biaya administrasi lainnya,” ungkapnya.

2. Gesek lalu lupakan

Apakah kamu pernah mendengar teori The Cashless Effect? Sejumlah penelitian membuktikan bahwa kita cenderung lebih mudah mengeluarkan uang pada transaksi digital yang tidak mengharuskan kita mengeluarkan uang secara nyata.

“Alasannya, saat kita tidak melihat wujud uang yang dibayarkan, kita cenderung lebih tidak merasakan kehilangan atas value uang tersebut,” papar Nia.

Sebaliknya, tindakan nyata menyerahkan uang ke penjual menyadarkan kita atas value uang yang hilang dari kita. Teori ini disebut dengan “The Pain of Payment”.

Nia menjelaskan bahwa pada penggunaan kartu kredit, kita pun tidak mengeluarkan uang secara nyata, “Akibatnya, kita tidak menyadari jumlah uang yang telah dihabiskan melalui kartu kredit,” katanya.

Karena ketidaksadaran tersebut, sering kali kita lupa dengan total tagihan yang harus dibayarkan kemudian hari. Sehingga, terjadilah di mana penghasilan yang sudah dialokasikan untuk biaya hidup dipakai untuk membayar tagihan kartu kredit.

“Inilah yang bikin cashflow bulanan berantakan,” tegas Nia.

3. Tidak atau telat membayar tagihan

Kesalahan pengguna baru kartu kredit ialah lupa atau telat membayar tagihan. Nia berkata, keterlambatan dalam membayar tagihan bisa dikenai denda.

Meski besaran maksimal denda keterlambatan bayar hanya sebesar Rp 100.000-Rp 150.000, namun keterlambatan bisa memengaruhi rekam jejak kredit kamu.

Sehingga, bila kamu memiliki fasilitas kredit dari lembaga keuangan, maka prestasi dan reputasi kamu dalam menjaga komitmen kelancaran pembayaran akan selalu tercatat.

“Jika keterlambatan sering terjadi atau bahkan sampai tidak dibayar, riwayat kredit pun akan memburuk,” kata Nia.

4. Hanya membayar minimum payment

Minimum payment adalah besaran nominal minimun dari total tagihan yang wajib dibayarkan oleh pengguna kartu kredit.

Nia berkata bahwa umumnya, minimum payment yang diizinkan oleh penyedia kartu kredit sebesar 10 persen dari total tagihan. Bila kamu memiliki kebiasaan hanya membayar sebesar minimum payment, usahakan untuk segera lunasi tagihan secara penuh.

Karenanya, semakin sedikit porsi tagihan yang dibayarkan, maka akan semakin lama kamu bisa melunasi utang tersebut, “Pada akhirnya semakin besar pula total bunga yang dibayarkan,” tutup Nia. (Retna Gemilang)

Artikel ini merupakan kerja sama dengan Finansialku.com. Isi artikel di luar tanggung jawab Kompas.com

https://money.kompas.com/read/2021/06/08/050900526/4-kesalahan-menggunakan-kartu-kredit-apa-saja-

Terkini Lainnya

Meski Ada Momen Ramadan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke