Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Wamen BUMN: Sudah Banyak Pesawat Garuda Indonesia yang Di-grounded Lessor

Call sign di pesawat maskapai pelat merah itu kini berubah dari PK atau Indonesia menjadi VQ atau Bermuda. Menurutnya, hal ini tak lepas dari persoalan pembayaran dengan perusahaan penyewa pesawat atau lessor.

“Apa artinya? Artinya pesawat yang disewa GA tersebut sudah dikembalikan atau diambil oleh lessor-nya karena GA menunggak leasing-nya,” tulis Agus dalam postingannya, dikutip Kompas.com, Rabu (9/6/2021).

Terkait perubahan itu, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan kondisi keuangan Garuda Indonesia beberapa waktu belakang memang kian memburuk. Sehingga pihak lessor menarik pesawat karena penundaan pembayaran kewajiban oleh Garuda Indonesia.

Ia menjelaskan, persoalan mendasar dari permasalahan keuangan maskapai milik negara ini adalah terlalu banyak menyewa pesawat dengan harga yang mahal. Kondisi itu sudah berlangsung sejak lama sehingga sangat membebani kinerja perusahaan.

Persoalan penyewaan pesawat tersebut, lanjutnya, semakin diperparah ketika pandemi Covid-19. Lantaran pandemi yang sudah berlangsung lebih dari setahun membuat jumlah penumpang pesawat anjlok, alhasil semakin membawa Garuda Indonesia ke kondisi krisis keuangan.

"Tentunya dengan kondisi Covid-19, pendapatan (Garuda Indonesia) menurun dan kondisi ini sudah berjalan setahun lebih. Oleh karena itu, memang selama ini yang dilakukan adalah penundaan pembayaran. Jadi sebenarnya, kalau kami mau jujur, dari dulu sudah banyak yang enggak dibayar kewajibannya," jelasnya dalam acara Business Talk Kompas TV, Selasa (8/6/2021).


Pria yang akrab di sapa Tiko itu mengatakan, penundaan pembayaran kewajiban sudah berlangsung sepanjang masa pandemi ini, baik kepada BUMN lainnya seperti Angkasa Pura dan Pertamina, maupun ke swasta lessor. Adapun saat ini Garuda Indonesia bekerja sama dengan 36 lessor.

Menurutnya, beberapa waktu belakangan kondisi maskapai ini memang semakin memburuk, lantaran lessor yang ditunda pembayarannya akhirnya menarik pesawat. Sehingga tak aneh bila sempat beredar di media sosial tentang perubahan call sign di pesawat Garuda Indonesia dari PK menjadi VQ.

"Jadi kalau beredar perubahan call sign pada Garuda, itu memang karena saat ini sudah banyak pesawat yang di-grounded oleh lessor-lessor ini," ungkapnya.

Tiko menjelaskan, dengan banyak pesawat Garuda Indonesia yang di-grounded oleh para lessor, artinya semakin banyak armada yang tak bisa lagi dipakai. Sehingga saat ini maskapai pelat merah tersebut beroperasi dengan jumlah pesawat yang minimum.

"Jadi lessor ini punya hak buat grounded pesawat yang tidak di bayar kewajiban leasing-nya. Sehingga saat ini Garuda beroperasi minimum dengan 50 pesawat yang masih beroperasi," ungkap dia.

Sebelumnya, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengakui, bahwa belakangan ini perseroan mengembalikan dua armada B737-800 NG kepada salah satu lessor. Menurutnya, langkah strategis ini merupakan upaya intensif pemulihan kinerja keuangan perusahaan yang tengah terpuruk.

Ia bilang, percepatan pengembalian pesawat lebih awal dari jatuh tempo masa sewa, dilakukan setelah adanya kesepakatan bersama antara Garuda Indonesia dan pihak lessor. Salah satu syarat pengembalian pesawat adalah dengan melakukan perubahan kode registrasi pesawat terkait.

"Percepatan pengembalian armada yang belum jatuh tempo masa sewanya, merupakan bagian dari langkah strategis Garuda Indonesia dalam mengoptimalisasikan produktivitas armada dengan mempercepat jangka waktu sewa pesawat," ujar Irfan dalam keterangannya, Senin (7/6/2021).

https://money.kompas.com/read/2021/06/09/091836026/wamen-bumn-sudah-banyak-pesawat-garuda-indonesia-yang-di-grounded-lessor

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke