Menteri Perindustrian Resmikan Pabrik Daur Ulang Plastik Terbesar di Indonesia

Dalam memproses ulang botol PET (Polyethylene Terephthalate), Danone-AQUA menggandeng Veolia Indonesia sebagai mitra bisnisnya.

“Kami mendukung industri hijau dengan prinsip penggunaan sumber daya efisein yang ramah lingkungan yang dapat digunakan ulang dan berkelanjutan dengan memanfaatkan sampah sebagai energi altrenatif,” ungkap Agus dalam sambutannya secara virtual.

Agus mengatakan, prinsip dari pemanfaatkan kembali produk plastic bekas adalah untuk memaksimalkan nilai ekonomi dari barang-barang sisa konsumsi. Melalui penerapan circle ekonomi tersebut, maka sumber daya yang tersedia akan terus termanfaatkan melalui penggunaan material yang terus berputar, dan dapat digunakan terus menerus.

“Salah satu pemanafatan circle ekonomi adalah melalui bentuk bisnis daur ulang. Rantai industri daur ulang sifatnya adalah dengan mengolah sisa kemasan sekali pakai dan mengubah barang-barang plastic lainnya manjadi produk jadi dan bernilai tambah,” jelas dia.

Saat ini populasi industri daur ulang plastik di Indonesia berjumlah 600 industri besar dan 700 industri kecil. Industri daur ulang ini memiliki nilai investasi Rp 7,15 triliun dengan kemampuan produksi per tahunnya 2,3 juta ton.

Pabrik yang dibangun sejak Maret 2019 di atas lahan seluas 22.000 meter persegi ini memiliki luas bangunan 7.000 meter persegi dengan kapasitas produksi 25.000 ton/tahun plastik daur ulang PET standar keamanan pangan (food grade).

Presiden Direktur Danone Indonesia, Connie Ang mengungkapkan, pabrik ini merupakan pabrik daur ulang botol plastik bekas menjadi botol food grade.

Peresmian operasi pabrik ini merupakan wujud swasta dalam menjalankan perannya melestarikan lingkungan.

“Dukungan yang diberikan Danone-AQUA terhadap pabrik Veolia Indonesia merupakan bentuk investasi jangka panjang dalam membangun ekosistem daur ulang plastik di Indonesia dengan memastikan pasokan botol plastik PET bekas berkualitas,” jelas Connie.