Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mendag Lobi AS Suplai Vaksin Covid-19 Jenis mRNA ke Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi meyakinkan berbagai pihak di Amerika Serikat (AS) bahwa kunci pemulihan ekonomi Indonesia adalah suplai dan distribusi vaksin Covid-19.

Dia mengatakan, varian baru Delta menyebabkan peningkatan secara eksponensial pasien Covid-19 di dalam negeri. Selain Pfizer dan Jhonson & Jhonson, vaksin jenis mRNA diharapkan dapat menjadi solusi Indonesia melawan varian delta tersebut.

Hal tersebut dikatakan Lutfi dalam forum bisnis “Indonesia-United States Trade and Investment Dialogue” yang menghadirkan puluhan pengusaha Amerika Serikat, termasuk produsen vaksin Pfizer dan Jhonson & Jhonson di Gedung KBRI Washington D.C.

"Prioritas Pemerintah Indonesia dalam penanganan pandemi Covid-19 adalah terjaminnya ketersediaan dan distribusi vaksin Covid-19. Mengupayakan terjaminnya ketersediaan dan distribusi vaksin akan menjaga kelancaran program vaksinasi dengan 208,2 juta target sasaran vaksinasi nasional. Diperlukan vaksin sebanyak 426 juta dosis untuk menyelesaikan seluruh vaksinasi Covid-19 di akhir tahun 2021. Kerja sama semua pihak dalam penanganan Covid-19 sangat diharapkan,” ujar Lutfi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/7/2021).

Upaya dan kerja keras Mendag mendapatkan suplai vaksin dari Amerika Serikat ini terus dilakukan secara maraton bersama dengan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dan CEO Indonesia Investment Authority (INA) Ridha Wirakusumah.

Dalam kesempatan tersebut ketiganya juga bertemu dengan Managing Director of Development Policy and Partnership Bank Dunia Mari Elka Pangestu.

Menurut Lutfi, Bank Dunia sepakat kunci pemulihan ekonomi nasional bergantung pada pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Mendag Bank Dunia berkomitmen akan terus bekerja sama dalam penanganan Covid-19 dan dalam pengembangan sektor sistem kesehatan.

Tak hanya itu, Lutfi juga bertemu Managing Director International Finance Corporation (IFC) Makhtar Diop. Pertemuan membahas kerja sama pendanaan untuk meningkatkan supply chain vaksin berbasis messenger RNA (mRNA) ke Indonesia.

"Vaksin yang dikembangkan berdasarkan teknologi messenger RNA (mRNA) merupakan solusi untuk melawan varian Covid-19 terbaru, sehingga sangat penting bagi Indonesia untuk mempercepat suplai vaksin berbasis mRNA tersebut,” ungkapnya.

Mengakhiri kunjungan kerja ke AS di hari ketiga Mendag bertemu dengan United States Trade Representative (USTR) Ambassador, Katherine Tai.

Dalam pertemuan strategis tersebut, USTR kembali menyampaikan komitmen terhadap isu-isu yang menjadi agenda kebijakan perdagangan AS antara lain tenaga kerja (worker-centered trade policy), lingkungan hidup dan perubahan iklim, serta reformasi WTO (WTO Reform).

Dalam kesempatan tersebut, mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat itu dan USTR juga membahas mengenai kerja sama dalam penanganan Covid-19 dan perundingan subsidi sektor perikanan.

Menutup pertemuan yang berlangsung konstruktif tersebut, Mendag dan Ambassador Katherine Tai berkomitmen untuk memperkuat kerja sama melalui Association of Southeast Asian Nation (ASEAN), Asia-Pasific Economic Cooperation (APEC), Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), G20 Summit 2021, dan kerja sama dalam pelaksanaan Trade and Investment Framework Agreement (TIFA) ke-18 tahun 2021 mendatang.

https://money.kompas.com/read/2021/07/15/143000726/mendag-lobi-as-suplai-vaksin-covid-19-jenis-mrna-ke-indonesia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke