Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Soal Temuan Beras Menggumpal dari Bulog, Ini Respon Buwas

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menjamin kualitas beras untuk Bantuan Beras PPKM yang diberikan kepada 8,8 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) tidak rusak dan tidak berkutu.

"Standar Bulog bilamana mengeluarkan beras CBP tidak begitu saja dikeluarkan. Harus melalui rice to rice proccesing minimal. Kalau proses sudah dilalui, jangan dibilang ada kutu, telurnya saja tidak mungkin," kata Buwas, sapaan akrabnya, dilansir dari Antara, Jumat (13/8/2021).

Buwas mengungkapkan Bantuan Beras PPKM menggunakan stok beras Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dengan kualitas medium yang ada di gudang Bulog.

Ia menekankan beras CBP bukanlah beras komersil dengan kualitas premium, namun dia memastikan kualitasnya tetap terjaga.

"Beras ini tidak bisa dijual oleh Bulog, ini beras pemerintah. Jangan ada pemahaman Bulog cari untung atau menjual. Kualitas juga dijamin, walaupun medium tapi kualitasnya sudah ditentukan," kata Budi Waseso.

Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) menugaskan Perum Bulog untuk menyalurkan Bantuan Beras PPKM tahap II kepada 8,8 juta KPM di seluruh Indonesia. Pendistribusian beras PPKM tersebut akan dilakukan oleh PT Pos Indonesia dan perusahaan logistik DNR Corporation.

Buwas juga menjawab mengenai adanya beras bantuan PPKM yang menggumpal yang diterima oleh masyarakat di Pandeglang Banten.

Menurut dia, jumlah beras yang menggumpal tersebut hanya tiga karung dari total 464 karung yang didistribusikan di daerah tersebut sehingga tidak bisa mewakilkan kualitas beras secara keseluruhan.

Dia menjelaskan penyebab beras yang menggumpal tersebut dikarenakan terkena tetesan air hujan saat proses pendistribusian. Namun Bulog segera mengganti beras yang menggumpal tersebut dengan beras baru yang berkualitas.

"Beras yang rusak gak perlu tunggu lama-lama, langsung ganti," ujar Budi Waseso.

Ia menjelaskan setiap ada beras tidak berkualitas yang ditarik kembali dari masyarakat oleh Bulog, akan dilakukan pemeriksaan di laboratorium dan ditelusuri penyebab kerusakan. Ia mengungkapkan di lapangan kerap terjadi penukaran beras Bulog dengan beras tidak berkualitas yang merugikan masyarakat.

Praktik tersebut dilakukan dengan menukar beras Bulog dengan beras berkualitas rendah namun masih menggunakan karung milik Bulog.

Untuk hal ini, Budi Waseso menegaskan akan ditelusuri oleh kepolisian dan kejaksaan untuk ditindaklanjuti secara hukum.

https://money.kompas.com/read/2021/08/13/000500926/soal-temuan-beras-menggumpal-dari-bulog-ini-respon-buwas

Terkini Lainnya

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan 'Employee Benefit'

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan "Employee Benefit"

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Spend Smart
Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Whats New
Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Whats New
Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke