Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tutup Defisit APBN, Pemerintah Tarik Utang Rp 973,58 Triliun Tahun Depan

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berencana menarik utang sebesar Rp 973,58 triliun untuk membiayai defisit fiskal pada tahun 2022.

Nominal ini 5,2 persen lebih rendah dibanding outlook penarikan utang sepanjang 2021 yang sebesar Rp 1.026 triliun.

Sebagian besar pembiayaan utang dalam RAPBN tahun anggaran 2022 akan dipenuhi dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN).

"Dalam RAPBN tahun anggaran 2022, pembiayaan utang direncanakan sebesar Rp 973,58 triliun. Pembiayaan utang tersebut akan dipenuhi secara pragmatis, oportunistik, fleksibel, dan prudent dengan melihat peluang di pasar keuangan," tulis Buku Nota Keuangan yang dikutip Kompas.com, Selasa (17/8/2021).

Secara keseluruhan, pembiayaan utang pemerintah tahun depan akan berasal dari pinjaman dan SBN. Pinjaman terdiri dari pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri yang terdiri atas pinjaman tunai dan pinjaman kegiatan.

Sementara itu, utang dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) terdiri dari SBN konvensional seperti Surat Utang Negara (SUN) dan SBN Syariah atau SBSN alias sukuk negara.

"Instrumen pinjaman akan lebih banyak dimanfaatkan terutama untuk mendorong kegiatan/proyek prioritas pemerintah," tulis nota keuangan.

Adapun, rencana pembayaran utang sebagian besar dilakukan dalam mata uang rupiah, berbunga tetap, dan dengan tenor menengah-panjang.

Dalam rangka menjaga risiko pengelolaan utang dan mendorong efisiensi bunga, pemerintah tetap memanfaatkan fleksibilitas dalam menentukan komposisi portofolio utang yang bakal dituangkan lebih lanjut dalam strategi pembiayaan utang.

"Pemerintah terus mengedepankan prinsip kehati-hatian, menjaga agar selalu dalam koridor kesinambungan fiskal, dan memperhatikan kerentanan risiko fiskal. Adanya batasan utang 60 persen terhadap PDB merupakan cerminan disiplin fiskal," sebut nota keuangan.

Sebagai informasi, saat ini pembiayaan utang mencapai Rp 1.026 triliun. Namun, jumlahnya turun dibanding realisasi utang tahun sebelumnya sebesar Rp 1.229 triliun.

Dalam jangka menengah, pembiayaan utang tiap tahun bakal terus menurun untuk mengembalikan defisit fiskal sebesar 3 persen tahun 2023 mendatang.

Namun, sepanjang tahun 2017-2021, outstanding utang pemerintah meningkat dari Rp 3.994,8 triliun menjadi Rp 6.570,2 triliun. Kenaikan outstanding sebagian besar bersumber dari SBN, utamanya SBN dalam denominasi rupiah.

https://money.kompas.com/read/2021/08/17/083513926/tutup-defisit-apbn-pemerintah-tarik-utang-rp-97358-triliun-tahun-depan

Terkini Lainnya

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke