Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IHSG dan Rupiah Bergerak Negatif pada Rabu Pagi

Melansir data RTI, pukul 09.15 WIB, IHSG berada pada level 6.080,82 atau turun 7,08 poin (0,12 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.087,91.

Sebanyak 160 saham bergerak di zona hijau dan 240 saham di zona merah. Sedangkan 155 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 2,35 triliun dengan volume 3,92 miliar saham.

Bursa saham Asia pagi ini positif, dengan kenaikan indeks Nikkei 0,52 persen, indeks Hang Seng Hong Kong 0,54 persen, indeks Strait Times 1,02 persen, dan indeks Shanghai Komposit 0,37 persen.

Sebelumnya, Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengungkapkan, secara teknikal pergerakan IHSG akan dikonfirmasikan pada support Moving Average 50 hari dikisaran 6.068. Jika terjadi rebound pada level tersebut, akan menjadi titik balik pergerakan yang masih alami atau kea rah trend positif.

Namun, jika break out akan menjadi momentum jual dengan potensi terbentuknnya pola head and shoulders dengan indikasi pelemahan lanjutan hingga kembali uji MA200 dikisaran 5.979.

“Indikator stochastic dan RSI bergerak pada momentum bearish mengiringi pergerakan tertekan dari indikator MACD yang alami negatif histogram. Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak tertekan menguji support dengan rentang 6.020-6.110,” kata Lanjar dalam rekomendasinya.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir Bloomberg, pukul 09.00 WIB rupiah dibuka pada level Rp 14.388 per dollar AS, atau melemah 12 poin (0,09 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 14.376 per dollar AS.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, meskipun melemah pagi ini, rupiah dipengaruhi oleh sentimen positif yang bisa mendorong penguatan rupiah di siang hari yakni optimisme pasar akan aset berisiko. Selain itu, pergerakan rupiah juga ditopang oleh pergerakan bursa asia yang positif.

"Rupiah mungkin bisa bergerak menguat hari ini dengan membaiknya sentimen pasar terhadap aset berisiko. Indeks saham Asia bergerak positif di pembukaan pagi ini," kata Ariston kepada Kompas.com.


Ariston juga mengatakan, memburuknya data penjualan ritel AS bulan Juli yang dirilis semalam mungkin membuka spekulasi tapering di AS tidak akan dilakukan dalam waktu dekat sehingga mendorong pasar masuk ke aset berisiko kembali.

Pergerakan rupiah juga dibayangi oleh rilis data neraca perdagangan RI bulan Juli yang diekspektasikan surplus lebih dari 2 miliar dollar AS atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya.

"Surplus ini biasanya mendukung penguatan rupiah. Hari ini pasar juga akan mewaspadai penguatan dollar AS karena kekhwatiran terhadap kenaikan kasus Covid-19 akibat varian delta yang berimplikasi pada pelambatan ekonomi dunia," kata dia.

Ariston memproyeksikan rupiah hari ini bisa menguat di level Rp 14.350 per dollar AS hingga Rp 14.400 per dollar AS.

Sementara itu, ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan, hari ini rupiah diperkirakan bergerak di kisaran Rp 14.356 per dolla AS hingga Rp 14.402 per dollar AS. Reny mengatakan, hari ini pelaku pasar sedang wait and see terhadap rilis data perdagangan Juli 2021 yang diperkirakan masih akan mencatatkan surplus.

"Sementara dari AS pasar menanti hasil FOMC meeting Agustus 2021. Kami memperkirakan The Fed masih akan mempertahankan kebijakan yg akomodatif dengan Fed Funds Rate sebesar 0,25 persen," ungkap Reny.

https://money.kompas.com/read/2021/08/18/093655626/ihsg-dan-rupiah-bergerak-negatif-pada-rabu-pagi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke