Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gubernur BI: Kenaikan Suku Bunga Acuan Kemungkinan di Akhir 2022

"Untuk kebijakan moneter tahun depan tentu saja kami perlu mengkalibrasi kembali, di samping terus melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah," ujar Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senin (30/8/2021).

Ia menyebutkan akan terdapat pengurangan likuiditas yang sudah sangat longgar pada tahun depan, tetapi hal tersebut tidak akan berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi dan penyaluran kredit.

Bank sentral telah menyuntikkan likuiditas atau melakukan Quantitative Easing (QE) kepada perbankan sebesar Rp 844,4 triliun atau setara dengan 5,3 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sejak tahun 2020 sampai dengan 27 Agustus 2021.

Menurut Perry Warjiyo, longgarnya likuiditas di tersebut menyebabkan rasio Alat Likuid/Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) perbankan saat ini mencapai 34 persen.

"Dengan demikian, kami yakin pengurangan injeksi likuditas pada tahun depan tidak akan mengurangi pertumbuhan ekonomi dan penyaluran kredit," ujarnya.

Kendati demikian, Perry Warjiyo memastikan kebijakan makroprudensial, sistem pembayaran, pendalaman pasar, dan inklusi keuangan pada tahun 2022 akan tetap diarahkan untuk pertumbuhan ekonomi.

Koordinasi antara pemerintah, BI, dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) juga akan terus dilakukan untuk bersama-sama mendukung pertumbuhan ekonomi dengan tetap memperhatikan stabilitas.

https://money.kompas.com/read/2021/08/30/155736226/gubernur-bi-kenaikan-suku-bunga-acuan-kemungkinan-di-akhir-2022

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke