Penguatan tersebut ditopang kenaikan harga minyak mentah mendorong saham-saham energi serta sejumlah data positif AS menunjukkan inflasi telah mencapai puncaknya dan pemulihan ekonomi tetap kuat.
Indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 236,82 poin atau 0,68 persen, menjadi menetap di 34.814,39 poin. Indeks S&P 500 terdongkrak 37,65 poin atau 0,85 persen, menjadi ditutup pada 4.480,70 poin.
Indeks Komposit Nasdaq berakhir melonjak 123,77 poin atau 0,82 persen, menjadi 15.161,53 poin.
Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di wilayah positif, dengan sektor energi melonjak 3,81 persen, memimpin keuntungan. Sementara itu, sektor utilitas tergelincir 0,15 persen, menjadikannya kelompok dengan kinerja terburuk.
Ketiga indeks saham utama AS mengumpulkan kekuatan seiring berjalannya sesi, dengan saham-saham siklikal yang sensitif secara ekonomi, saham-saham berkapitalisasi kecil dan saham-saham transportasi memimpin kenaikan.
Sementara itu, saham-saham yang harganya di bawah nilai intrinsiknya atau value stocks yang pada awalnya menahan keuntungan, sentimen pengambilan risiko memperoleh momentum sepanjang sore, meluas termasuk ke saham-saham pertumbuhan.
Sejumlah data ekonomi menunjukkan indikasi memudarnya inflasi dan kembalinya ekonomi normal, bahkan ketika kendala pasokan, diperumit oleh badai Ida, menghambat produksi pabrik.
Harga impor mencatat penurunan bulanan pertama sejak Oktober 2020, sebagai tanda terbaru bahwa gelombang lonjakan harga telah memuncak, lebih lanjut mendukung posisi Federal Reserve bahwa tekanan inflasi saat ini bersifat sementara.
https://money.kompas.com/read/2021/09/16/064923326/wall-street-ditutup-menguat-ditopang-kenaikan-harga-minyak-dan-data-inflasi-as