Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kerap Ditanya Warga untuk Apa Bayar Pajak, Ini Jawaban Sri Mulyani

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjawab keluhan warga yang kesal karena semua barang dan jasa seolah terus dipajaki pemerintah.

Bendahara Negara mengungkapkan, semua pajak yang diambil dari masyarakat bertujuan untuk mengelola Indonesia.

Saat ini, pemerintah masih harus memberikan subsidi untuk elpiji 3 kilogram hingga listrik.

"Sering masyarakat bertanya, 'Saya bayar pajak untuk apa?'. Ini seluruhnya untuk menjaga dan mengelola Indonesia bersama dengan seluruh anggaran yang kita miliki dan penerimaan yang sebagian juga berasal dari pajak yang dibayarkan," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita edisi Agustus 2021, Kamis (23/9/2021).

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menuturkan, anggaran APBN yang didominasi oleh penerimaan pajak menjadi salah satu instrumen paling utama dalam penyaluran bansos selama pandemi Covid-19.

Menurut dia, APBN bahkan tetap membayar iuran BPJS Kesehatan bagi warga tidak mampu di masa pandemi Covid-19. Jumlah yang digelontorkan mencapai Rp 30,7 triliun untuk 96,5 juta warga.

"Sehingga, kalaupun tidak terkena Covid-19 atau sakit yang lain, mereka masih gunakan fasilitas PBI. APBN memberikan dukungan penuh bagi biaya operasi kesehatan. Ini dirasakan hingga ke pelosok, karena untuk puskesmas, itu semua menggunakan APBN," ucap Sri Mulyani.

Selain itu, masyarakat masih banyak menikmati subsidi energi, yang meliputi subsidi BBM solar dan minyak tanah, subsidi tabung elpiji 3 kg, serta subsidi listrik untuk masyarakat tidak mampu.

Dari sisi subsidi non-energi, warga menikmati subsidi bunga KUR untuk modal usaha dan subsidi bantuan uang muka (SBUM) untuk membeli rumah.

Sepanjang 2021, pemerintah sudah menyalurkan subsidi senilai Rp 84,1 triliun atau 76,1 persen terhadap pagu anggaran.

Realisasi ini meningkat 37,3 persen secara tahunan (yoy). Pada tahun ini, pemerintah menyubsidi 8,84 juta kiloliter BBM, 37,68 juta pelanggan listrik, dan 36,60 Twh konsumsi listrik.

"Kalau Anda sekarang menggunakan listrik atau apa saja, secara tidak langsung Anda menikmati subsidi atau APBN kita. Lagi-lagi ini adalah manfaat yang Anda rasakan. Tentu ini adalah policy yang mesti harus dievaluasi," tutur dia.

Menurut Sri Mulyani, pemerintah berusaha menerapkan asas gotong royong, yakni warga miskin tidak dipajaki justru mendapat subsidi, sedangkan warga yang bekerja membayar pajak sesuai gajinya.

"Kalau Anda produktif dan bisa bekerja, Anda membayar sesuai kemampuan ekonomi Anda. Ini yang disebut asas gotong royong," pungkas dia.

https://money.kompas.com/read/2021/09/23/175007326/kerap-ditanya-warga-untuk-apa-bayar-pajak-ini-jawaban-sri-mulyani

Terkini Lainnya

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke