Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Banggar DPR Setujui Target Pertumbuhan Ekonomi RI 5,2 Persen pada 2022

Persetujuan itu diambil dalam rapat Banggar bersama pemerintah yang dipimpin oleh Ketua Banggar Said Abdullah, Selasa (28/9/2021).

"Oleh karenanya yang telah dibacakan tadi saya mohon apakah dari laporan panja asumsi dasar pendapatan defisit dan pembiayaan, laporan panja belanja pemerintah pusat, laporan panja transfer ke daerah dan dana desa, draft RUU, dan naskah RUU dapat diterima disahkan dan disetujui?," kata Said dalam rapat.

Melalui persetujuan itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 dalam RAPBN ditarget sebesar 5,2 persen, laju inflasi 3 persen, nilai tukar Rp 14.350 per dollar AS, dan tingkat bunga SUN tenor 10 tahun sebesar 6,8 persen.

Kemudian, harga minyak mentah ditarget 63 dollar AS per barel, lifting minyak bumi 703.000 barel per hari, dan lifting gas bumi 1,03 juta barel per hari.

Dalam sasaran pembangunan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di rentang 5,5 persen sampai 6,3 persen, tingkat kemiskinan 8,5 persen-9 persen, dan indeks gini rasio 0,376-0,378.

Lalu, indeks pembangunan manusia pada rentang 3,41-73,46, nilai tukar petani (NTP) 103-105, dan nilai tukar nelayan (NTN) sebesar 104-106.

"Asumsi dasar ekonomi makro yang disepakati pemerintah akan lakukan kebijakan sebagai berikut, penguatan sektor kesehatan sebagai kunci pemulihan, belanja K/L menjadi motor efektif menjaga kesejahteraan, dan menjaga daya beli masyarakat," pungkas dia.

https://money.kompas.com/read/2021/09/28/143645726/banggar-dpr-setujui-target-pertumbuhan-ekonomi-ri-52-persen-pada-2022

Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke