Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

NTP September 2021 Naik, Kementan Minta Semua Pihak Jaga Momentum

KOMPAS.com – Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan) Kuntoro Boga Andri mengapresiasi meningkatnya nilai tukar petani (NTP) pada September 2021 yang mencapai 105,68 atau naik sebesar 0,96 persen month to month (mtom).

Dia berharap, segenap aspek pemerintahan pusat dan daerah menjaga momentum ini melalui dukungan terhadap para petani yang sedang berproduksi. Sebab, hanya dengan cara ini sektor pertanian tetap tumbuh dan tangguh.

"Sektor pertanian sangat berkaitan dengan kesejahteraan dan angka kemiskinan. Tentu kami mengajak semua komponen bangsa menjaga harga dan momentum baik ini agar tetap berlanjut dan berdampak besar pada kesejahteraan petani," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (1/10/2021).

Adapun, kenaikan NTP tersebut diketahui berdasarkan siaran pers Badan Pusat Statistik (BPS), Jumat (1/10/2021) yang menyebut komoditas jagung, beras, dan ketela rambat menjadi kontributor kenaikan NTP pada September 2021.

Ketiga komoditas tersebut dinilai berkontribusi terhadap angka NTP September karena dukungan berbagai program pemerintah untuk menjaga stabilitas produksi dan pasar.

Kuntoro menambahkan, khusus komoditas jagung saat ini memang sedang menjalani panen raya yang terjadi hampir di semua sentra, terutama di beberapa provinsi di Jawa seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten.

"Begitu juga dengan kondisi di luar Pulau Jawa yang sedang panen raya di banyak tempat. Pulau Sulawesi dan Kalimantan adalah dua provinsi sentra yang menghasilkan produksi jagung dalam skala besar,” jelasnya.

Kuntoro menyebutkan, Kementan senang dengan kontribusi positif komoditas ini terhadap kesejahteraan petani.

Sebelumnya, Kepala BPS Margo Yuwono dalam rilis resminya menjelaskan, kenaikan NTP disebabkan subsektor tanaman pangan meningkat 1,14 persen, yaitu indeks yang diterima petani naik sebesar 1,05 persen.

Adapun, komoditas yang dominan dalam kenaikan tersebut, di antaranya harga gabah, harga jagung, dan harga ketela rambat.

Selain itu, NTP pada subsektor tanaman perkebunan rakyat juga mengalami kenaikan sebesar 2,12 persen, yakni indeks yang diterima petani naik 2,17 persen.

Produk yang dominan dalam kenaikan ini, di antaranya adalah kelapa sawit, karet, dan kakao.

Menurut Margo, hal serupa juga terjadi pada Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) September 2021 yang mencapai 105,58 atau naik sebesar 0,74 persen jika dibandingkan Agustus 2021.

"Sama seperti NTP, kenaikan NTUP juga disumbang tanaman pangan yang mencapai 98,65 atau naik nya 0,87 persen. Kemudian tanaman perkebunan rakyat mencapai 125,38 atau naik 1,90 persen," katanya.

Kemudian, lanjutnya, rata-rata perkembangan harga gabah di tingkat petani pada September 2021 mengalami kenaikan, yakni gabah kering petani (GKP) naik sebesar 2,25 persen (m to m).

Sementara itu, harga gabah kering giling (GKG) naik sebesar 0,19 persen. Meski begitu, baik GKP maupun GKG mengalami penurunan jika dihitung berdasarkan year on year (yony).

"Sedangkan harga gabah di tingkat penggilingan (GKP) naik 2,28 persen (mtom) dan gabah kering giling naik 0,32 persen. Secara detail rata rata harga gabah kering panen September 2021 mencapai Rp 4,548 per kilogram," tuturnya.

https://money.kompas.com/read/2021/10/01/153158826/ntp-september-2021-naik-kementan-minta-semua-pihak-jaga-momentum

Terkini Lainnya

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke