Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

PLN Akan Tambah 25 Charger Kendaraan Listrik di Tahun Depan

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (PLN Disjaya) akan menambah sebanyak 25 charger Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di tahun depan. Hal ini seiring dengan meningkatnya tren penggunaan kendaraan listrik.

General Manager PLN Disjaya Doddy B Pangaribuan mengatakan, pada dasarnya penambahan charger SPKLU bergantung pada penugasan dari pusat. Namun, pihaknya menargetkan penambahan charger bisa sebanyak di tahun ini.

Saat ini, PLN Disjaya telah menyediakan 12 charger untuk kendaraan listrik di 8 SPKLU yang berlokasi di Jakarta, baik yang dikelola oleh PLN sendiri maupun kerja sama dengan pihak lain. Di sisi lain, ada 13 charger di 10 SPKLU yang sedang proses pemasangan.

Artinya, hingga akhir tahun ini, total PLN akan menyediakan 25 charger kendaraan listrik yang tersebar di 18 SPKLU di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

"Sebetulnya Penambahan SPKLU lebih ke penugasan dari pusat. Tapi kalau boleh kami mengusulkan tentu sama dengan yang sudah dan akan terpasang tahun ini, jadi akan menambah 100 persen yang dipasang oleh PLN," ujar Doddy dalam konferensi pers virtual, Jumat (17/12/2021).

Di sisi lain, PLN membuka kesempatan kerja sama bagi perusahaan-perusahaan lain yang ingin mengelola layanan charger SPKLU. Hal ini sekaligus sebagai upaya untuk mempercepat perluasan ekosistem kendaraan listrik.

Ada tiga unsur utama yang perlu dipenuhi jika ingin menjadi mitra PLN mengelola SPKLU yakni memiliki lahan, memiliki peralatan, dan menjadi operatornya. Meski demikian, PLN memberikan kelonggaran setidaknya mitra bisa memenuhi salah satu dari tiga unsur tersebut.

"Kami berikan kesempatan pada partner untuk sediakan, kalau mau sediakan tiga-tiganya oke, salah satu atau salah dua juga oke," kata dia.

Menurut Doddy, PLN telah menyiapkan mekanisme keuntungan bagi perusahaan yang ingin membangun SPKLU, yang diyakini tarifnya akan sangat kompetitif.

Ia mencontohkan pada skema tarif bisnis atau biasa. Pemilik kendaraan ketika menggunakan layanan charger akan membayar biaya Rp 2.466 per kWh, di mana Rp 1.466 per kWh akan masuk ke PLN dan sisanya menjadi hak investor.

Doddy bilang, jika banyak investor yang berminat pada kerja sama pengisian baterai kendaraan listrik ini, maka ada potensi penambahan 500 unit SPKLU di luar dari penugasan PLN. Namun pengembangan SPKLU ini juga akan bergantung pada insentif yang akan diberikan pemerintah pada ekosistem kendaraan listrik.

"Perkiraan saya di luar PLN, mungkin bisa sekitar 500 lokasi SPKLU. Tapi ini bergantung pada insentif yang diberikan pemerintah, khsusunya di keringanan harga kendaraan listrik," kata dia.

Lokasi SPKLU yang tersebar di wilayah Jakarta

PLN Disjaya saat ini sudah menyediakan 8 SPKLU yang beroperasi di Jakarta dengan terdapat 12 fasilitas charger kendaraan listrik.

Secara rinci lokasi pengisian daya kendaraan listrik itu berada di SKPLU PLN UID Jakarta Raya (Gambir). PLN UP3 Bulungan, PLN UP3 Lenteng Agung, PLN UP3 Jatinegara, PLN UP3 Tanjung Priok, dan SPKLU PLN Kantor Pusat.

Selain itu ada yang hasil kerja sama yakni SPKLU Indomobile di Jalan MT Haryono dan SPKLU PT Pos di daerah Fatmawati.

Sementara itu, 10 lokasi SPKLU yang akan bertambah di wilayah Jakarta terdiri dari SPKLU PLN UP3 Bandengan, Cempaka Putih, Pondok Kopi, AEON Mall Tanjung Barat, AEON Mall JGC, Rest Area Cikampek, UIP JBB, PLN UP3 Kebon Jeruk. dan Kantor Pusat PLN.

Doddy menjelaskan, sistem pemakaian SPKLU PLN yakni dioperasikan secara mandiri oleh pengguna yang kemudian pembayarannya akan menggunakan uang elektronik atau e-wallet. Sehingga tidak akan ada transaksi secara fisik seperti yang umumnya terjadi di SPBU.

"Jadi semua di debet saldo, pembayarannya per pemakaian. Kalau kita pakai 10 kWh maka itu yang dibayar 10 kWh. Jadi tidak ada pembulatan ataupun sisa saldo kemudian hangus," pungkas Doddy.

https://money.kompas.com/read/2021/12/18/120500526/pln-akan-tambah-25-charger-kendaraan-listrik-di-tahun-depan-

Terkini Lainnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Bakal Diumumkan Hari Ini, Ekonomi Indonesia Diramal Masih Tumbuh di Atas 5 Persen

Bakal Diumumkan Hari Ini, Ekonomi Indonesia Diramal Masih Tumbuh di Atas 5 Persen

Whats New
Panduan Bayar Tagihan IndiHome di Indomaret dan Alfamart

Panduan Bayar Tagihan IndiHome di Indomaret dan Alfamart

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke