Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kini Transaksi di Google Play Bisa Pakai OVO

OVO kini dapat digunakan di Google Play sebagai metode pembayaran untuk mengakses berbagai aplikasi dan konten yang tersedia di Google Play. Hadirnya OVO di Google Play ini didukung oleh jaringan Global Payment Network Raypd, sebagai perusahaan global payment gateway yang menghubungkan antara OVO dan Google Play, serta Doku sebagai payment gateway.

Kehadiran OVO di Google Play merupakan inisiatif untuk mengikuti dan menjawab pergeseran perilaku konsumen yang semakin digital, juga mendukung perkembangan industri game Indonesia sesuai arahan pemerintah.

Sejak tahun 2020, pemerintah telah menetapkan E-Sports atau bidang olahraga yang menggunakan game online sebagai bidang kompetitif sebagai cabang olahraga, bahkan telah dilaksanakan event turnamen E-Sport tingkat nasional oleh Kemenpora sebagai salah satu modal pembangunan bangsa Indonesia.

Harumi Supit, Head of Corporate Communication OVO mengatakan, kehadiran OVO di Google Play semakin mempertegas komitmen OVO dalam memberikan pembayaran digital yang dapat digunakan di mana saja, sekaligus memfasilitasi kalangan masyarakat unbanked termasuk gamers muda yang belum memiliki rekening bank, untuk melakukan pembelian atas layanan dan produk digital yang hadir di Google Play.

"Seperti diketahui saat ini masih ada sekitar 95 juta penduduk yang belum memiliki rekening bank. Dengan hadirnya OVO di ekosistem digital Google Play, diharapkan dapat memberikan kemudahan mengakses aplikasi atau konten berbayar di Android dan khususnya games yang sangat diminati,” kata Harumi dalam siaran pers, Senin (20/12).

Sementara menurut data Newzoo, Indonesia saat ini menjadi pasar game terbesar kedelapan di dunia. Tidak hanya itu, 46% masyarakat Indonesia pun mulai bermain mobile games sejak pandemi COVID-19. Laporan tersebut juga menyampaikan bahwa yang cenderung paling berkomitmen dalam bermain mobile games ini berada di rentang usia 35-44 tahun, dimana rentang usia tersebut merupakan pengguna aktif OVO.

Harumi menambahkan bahwa pada tahap awal, baik OVO dan Google Play akan fokus pada aplikasi dan konten game yang banyak diminati oleh generasi muda. Hal ini pihaknya lakukan untuk menjawab kebutuhan pengguna OVO, sejalan dengan meningkatnya tren perkembangan industri hiburan khususnya online game.

"Inisiatif ini diharapkan mampu mendorong perkembangan ekosistem digital dan mendukung upaya pemerintah dalam membangun industri game. Untuk itu, hadirnya OVO di Google Play, diharapkan dapat mengantisipasi lonjakan pembelian voucher online game yang cenderung terjadi di penghujung tahun, yang digunakan untuk mengisi waktu luang selama di rumah,” jelas Harumi.

Hadirnya OVO sebagai metode pembayaran di Google Play khususnya untuk konten game, diperkuat dengan hasil survei OVO mengenai Online Gamers Segmentation, yang menyatakan bahwa OVO diminati pecinta game sebagai opsi pembayaran yang dirasakan sangat mudah. (Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Antisipasi Lonjakan E-Games pada Akhir Tahun, OVO Resmi Terintegrasi Google Play

https://money.kompas.com/read/2021/12/21/173000826/kini-transaksi-di-google-play-bisa-pakai-ovo

Terkini Lainnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jadi 'Menkeu' Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Jadi "Menkeu" Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Spend Smart
Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Whats New
Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Whats New
Bank Mandiri Genjot Transaksi 'Cross Border' Lewat Aplikasi Livin’

Bank Mandiri Genjot Transaksi "Cross Border" Lewat Aplikasi Livin’

Whats New
Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Whats New
Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Kami Bingung...

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Kami Bingung...

Whats New
Ada Gangguan Persinyalan, Perjalanan KRL Lintas Bogor Terlambat 10-33 Menit Pagi Ini

Ada Gangguan Persinyalan, Perjalanan KRL Lintas Bogor Terlambat 10-33 Menit Pagi Ini

Whats New
Pertagas: Budaya Keselamatan Kerja Bukan soal Mematuhi Aturan, tapi Rasa Bertanggung Jawab

Pertagas: Budaya Keselamatan Kerja Bukan soal Mematuhi Aturan, tapi Rasa Bertanggung Jawab

Whats New
Investasi Reksadana adalah Apa? Ini Pengertian dan Jenisnya

Investasi Reksadana adalah Apa? Ini Pengertian dan Jenisnya

Work Smart
Harga Emas Terbaru 7 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 7 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pengusaha Sepatu Sulit Dapat Bahan Baku Berkualitas gara-gara Banyak Aturan Impor

Pengusaha Sepatu Sulit Dapat Bahan Baku Berkualitas gara-gara Banyak Aturan Impor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke