Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jadi Raja Minyak Goreng Indonesia, Siapa Martua Sitorus?

KOMPAS.com - Selama puluhan tahun, industri kelapa sawit sudah jadi tumpuan komoditas ekspor Indonesia. Tak dipungkiri, keuntungan dari sawit memang menjanjikan, meski terkadang diserang isu-isu kerusakan lingkungan. 

Minyak kelapa sawit atau CPO berkontribusi besar pada cadangan devisa Indonesia. Produk turunannya beragam yang berkaitan erat dengan kebutuhan dasar masyarakat seperti minyak goreng, sabun, kosmetik, dan sebagainya. 

Dari kebun sawit pula, lahir orang- orang terkaya di Indonesia. Mereka memiliki ratusan ribu hektar perkebunan kelapa sawit yang banyak terkonsentrasi di Pulau Kalimantan dan Sumatera.

Pengusaha kelapa sawit sendiri saat ini tengah menikmati tingginya harga CPO dunia. Dengan dalih harga ekspor yang tinggi, para pengusaha sawit di dalam negeri kompak menaikkan harga minyak goreng yang merupakan produk turunan utama dari minyak CPO. 

Produk turunan utama lainnya selain minyak goreng adalah biodiesel. Minyak CPO juga bisa dijadikan bahan baku berbagai produk industri seperti margarin, sabun, deterjen, hingga kosmetik.

Salah satu pengusaha terkaya di Indonesia dari bisnis minyak goreng adalah Martua Sitorus atau dikenal juga dengan Thio Seeng Haap.

Profil Martua Sitorus

Matua Sitorus sebagaimana dicatat Forbes memiliki kekayaan bersih sebesar US$ 1,9 miliar atau sekitar Rp 27,27 triliun (kurs Rp 14.356) dan menempatkannya di urutan 1.325 orang terkaya di dunia. 

Bersama dengan Kuok Khoon Hong, Martua Sitorus mendirikan Wilmar pada tahun 1991. Ketimbang di Indonesia, perusahaan ini memilih mencatatkan diri di Bursa Efek Singapura atau Singapore Stock Exchange (SGX). 

Wilmar International Ltd pernah masuk sebagai perusahaan sawit terbesar dunia pada tahun 2018. Saat baru awal berdiri, perusahaan ini memiliki kurang dari 10.000 hektar kebun kelapa sawit di Sumatera Utara. Di Indonesia, merek minyak goreng dari Wilmar adalah Fortune dan Sania. 

Kemudian perusahaannya terus berkembang hingga ratusan ribu hektar dan memiliki banyak pabrik pengolahan minyak sawit. Majalah Forbes bahkan menjulukinya sebagai Raja Minyak Sawit Indonesia.

Bisnis properti

Selain sawit, Martua Sitorus juga mengembangkan sayap bisnisnya di bidang properti melalui bendera Gamaland. Bisnis propertinya digarap bersama saudaranya Ganda Sitorus. 

Di Ibu Kota, perusahaan ini membangun Gamaland yang dinobatkan sebagai gedung tertinggi di Indonesia saat ini. Dengan nama Gama Tower, gedung pencakar langit ini berada di Jalan HR Rasuna Said. 

Dikutip dari Kontan, Gamaland juga akan meluncurkan proyek apartemen di Pulo Gadung, Jakarta Timur. Proyek tersebut akan dibangun di lahan seluas 13,5 hektare (ha). Disana rencananya akan dibangun 15 tower apartemen dan akan dilengkapi dengan pusat perbelanjaan.

 Gamaland juga tercatat sedang melakukan pengembangan proyek apartemen bertajuk Arandra Residence di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Timur di lahan seluas 2,7 ha. Proyek itu tadinya adalah Sentosa Residences milik Bahama Group yang diakuisisi Gamaland senilai Rp 600 miliar.

Proyek itu kemudian dikembangkan menjadi Arandra Residences. Disana direncanakan akan dibangun lima tower apartemen dengan investasi Rp 1 triliun. Nilai proyek itu diperkirakan mencapai Rp 3,5 triliun.

Aranda Residence baru dipasarkan dan dibangun satu tower. Pembangunannya sudah dimulai sejak tahun 2016 dan telah memasuki toping off pada Mei 2018.

Lalu ada Click Square di Bandung yaitu mall dengan konsep hi-tech terbarru yang fokus terhadap bisanis startup.

Selain di bisnis properti, Ganda-Martua Sitorus juga dikabarkan akan masuk bisnis jalan tol. Perusahaan ini bersama dengan PT Adhi Karya akan memprakarsai pembangunan jalan tol Solo-Yogyakarta sepanjang 70 km dengan investasi Rp 19 triliun. 

https://money.kompas.com/read/2021/12/25/184609326/jadi-raja-minyak-goreng-indonesia-siapa-martua-sitorus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke