Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jokowi Ingin Hentikan Ekspor Bahan Mentah Bauksit hingga Timah, Ini 3 Hal yang Perlu Diperhatikan

Ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin produk pertambangan lainnya seperti nikel yang sejak 2020 tak lagi mengekspor dalam bentuk bahan mentah.

Terkait rencana itu, Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menilai, langkah yang diambil pemerintah untuk hilirisasi produk pertambangan sangatlah tepat.  Pasalnya, hal ini akan memberikan efek berganda (multiplier effect) mulai dari nilai tambah, penciptaan lapangan kerja, dan mendorong penerimaan negara.

"Karena kita juga sudah bertahun-tahun lamanya selalu menjual raw material, nah dengan saat saat ini sudah mulai berubah untuk kita lakukan program hilirisasi. Saya kira ini adalah patut didukung," kata dia kepada Kompas.com, Rabu (29/12/2021).

Mamit menilai, setidaknya ada 3 hal yang perlu diperhatikan pemerintah untuk mencapai cita-cita menyetop ekspor bahan mentah produk tambang.

Pertama, terkait kemampuan industri smelter dalam negeri untuk menyerap produk-produk pertambangan. Ia bilang, jangan sampai ketika hilirisasi dilakukan ternyata industri smelter dalam negeri ini belum mampu untuk menyerap secara keseluruhan.

"Ini nantinya akan berakhir tidak berjalannya ekosistem yang sudah terbentuk," imbuh dia.

Kedua, ketika hilirisasi dilakukan perlu ada kepastian bahwa penjualan produk tambang antara penambang dengan industri smelter sesuai dengan aturan yang berlaku. Sehingga penambang tidak dirugikan dengan harus menjual murah produk tambangnya.

"Kadang-kadang smelter membeli dalam harga yang lebih murah dari penambang, akhirnya kan ini merugikan penambang sendiri. Ini memang sudah dibuat aturan terkait dengan harga beli, diharapkan implementasinya berjalan sesuai dengan peraturan yang ada," jelas Mamit.

Ketiga, terkait keberlangsungan sumber daya yang ada. Ia mengatakan, dengan adanya program hilirisasi maka diharapkan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi terus dilakukan untuk mencari sumber cadangan yang baru.

Mamit menilai, jangan sampai ketika hilirisasi sudah terbangun dan industri smelter dalam negeri sudah cukup, namun cadangan produk tambangnya sudah habis. Hal ini dapat membuat program hilirisasi tak berjalan dengan optimal.

"Harus berjalan secara seiringan antara hilirisasi dan kegiatan di hulu dalam rangka mencari sumber-sumber cadangan baru, karena kan yang namanya energi mineral ini terbatas jadi perlu ada kesinambungan untuk menjaga hal tersebut," ungkapnya.

Mamit menambahkan, bila pada akhirnya Indonesia tetap harus mengekspor bahan mentah pertambangan, setidaknya harus sudah mengalami tahap awal proses pengolahan. Misalnya, ekspor produk tambang yang setidaknya kandungan produk jadinya mencapai 40 persen-50 persen.

"Jadi bukan yang benar-benar nol, tapi minimal ada pengolahannya sehingga ada persentase kandungan produk jadinya," pungkas Mamit.

https://money.kompas.com/read/2021/12/29/201200426/jokowi-ingin-hentikan-ekspor-bahan-mentah-bauksit-hingga-timah-ini-3-hal-yang

Terkini Lainnya

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke