Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sri Mulyani Prediksi Ekonomi Indonesia hanya Tumbuh 3,7 Persen Sepanjang 2021

Pertumbuhan ini ditopang oleh pertumbuhan di kuartal II yang sebesar 7,07 persen dan proyeksi pertumbuhan di kuartal IV 2021 yang sebesar 5 persen.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan ini lebih kecil dibanding asumsi dasar ekonomi makro tahun 2021 sebesar 5 persen.

Asal tahu saja, saat itu pemerintah masih optimistis tahun 2021 bisa menjadi tahun pemulihan ekonomi.

"Kita memperkirakan di kuartal IV pertumbuhan di 5 persen sehingga total seluruh tahun 3,7 persen atau di rentang antara 3,5-4 persen kalau kita menggunakan range," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (3/1/2022).

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyebut, proyeksi didasarkan pada beberapa indikator utama yang menandakan ekonomi sudah pulih. Mobilitas masyarakat mengalami kenaikan di angka 2,1 persen, jauh lebih tinggi dibanding masa pra Covid-19.

Dalam sebulan terakhir, mobilitas di semua tempat terus meningkat, kecuali di tempat residen yang trennya cenderung menurun. Untuk pertama kalinya, mobilitas di bulan Desember 2021 sudah positif 1,7 persen.

"Saat (dihantam) Delta selalu negatif, artinya masyarakat tidak bergerak atau di rumah saja. Mobilitas di grocery dan farmacy tinggi. Ini menggambarkan setiap masyarakat bergerak pasti muncul aktivitas ekonomi sehingga diharapkan memacu pemulihan ekonomi," beber dia.

Indikator keyakinan konsumen hingga konsumsi listrik

Lalu, indikator keyakinan konsumen hingga November 2021 tercatat sudah di angka 118,5, levelnya mendekati masa sebelum pandemi Covid-19. Adapun PMI berada pada zona ekspansi di level 53,5.

Sementara itu, konsumsi listrik tetap positif di bulan November 2021. Wanita yang akrab disapa Ani ini berujar, pertumbuhannya sudah 14,5 persen untuk sektor industri karena pertumbuhan permintaan mulai meningkat.

"Berbagai indikator, eksternal, konsumsi produksi, investasi, itu menggambarkan momentum pemulihan ekonomi kembali menguat setelah mengalami hantaman varian Delta pada Juli-September," bebernya.


Beberapa asumsi dasar makro ekonomi meleset

Selain pertumbuhan ekonomi, beberapa asumsi dasar ekonomi makro tahun 2021 juga meleset. Inflasi hanya 1,87 persen, lebih rendah dari perkiraan di level 3 persen.

Tingkat suku bunga di kisaran 6,35 persen, lebih rendah dari asumsi awal 7,3 persen. Tapi, realisasi ini sudah naik dibanding 5,89 persen pada tahun 2020. Nilai Tukar Rupiah (NTR) di level Rp 14.312, sementara asumsinya Rp 14.600.

Di sisi lain, harga minyak mentah meningkat jadi 68,5 dollar AS per barel karena booming komoditas, jauh di atas asumsi APBN senilai 45 dollar AS per barel.

"(Produksi) lifting minyak dan gas ada di bawah asumsi. Walau naik harganya, dari sisi produksi rendah. Lifting minyak hanya 662.000 barel dari asumsi 705.000 barel. Gas hanya 982.000 barel dibanding asumsi 1,7 juta barel," pungkas Ani.

https://money.kompas.com/read/2022/01/03/185415426/sri-mulyani-prediksi-ekonomi-indonesia-hanya-tumbuh-37-persen-sepanjang-2021

Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke