Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Akademisi Minta Tak Perlu Ada Cabang UGM hingga UI di Kaltim, Calon Ibu Kota Negara

Rektor Universitas Mulawarman Samarinda, Masjaya mengatakan, IKN harus tetap memberdayakan dan membangun PTN dan PTS yang sudah eksis di kalimantan.

Dengan kata lain, perguruan tinggi dengan nama besar di wilayah Jabodetabek dan Pulau Jawa tidak perlu membangun cabang di sana.

"Artinya tidak perlu ada lagi di sini cabang UI, cabang UGM, cabang ITB. Itu yang ada adalah Universitas Mulawarman bersama PTS lain yang ada di Kalimantan," kata Masjaya dalam konsultasi publik Pansus RUU IKN, Selasa (11/1/2022).

Budaya dan kearifan lokal

Sementara dari sisi lingkungan, IKN harus menjadi kota berwawasan lingkungan dan dikelola berdasarkan prinsip kota modern dan berkelas internasional.

Dia menuturkan, pembangunan IKN jangan meninggalkan ciri khas dari Pulau Kalimantan. Konsep IKN tidak hanya green city (kota hijau), tapi harus berkonsep forest city (kota hutan) atau tropical city (kota tropis) mengingat banyak lahan hutan tropis di sana.

Menurutnya, ciri khas ini mampu mendorong budidaya tanaman endemik Kalimantan. Pun menjaga budaya dan kearifan lokal.

"Ciri kota di dalam kawasan hutan tropical lembab, menjadi ciri khusus IKN dengan tanaman/pohon endemik Kalimantan," tutur dia


Pembangkit listrik di IKN harus energi terbarukan

Lalu, IKN harus menjadi kota yang ramah lingkungan dan bebas polusi. Artinya, semua kebijakan pembangunan harus berorientasi dan berprinsip berkelanjutan.

Untuk itu, pembangkit listriknya pun harus mengacu pada energi terbarukan, bukan lagi energi fosil. Di sisi lain, IKN harus mempunyai transportasi publik yang nyaman sehingga warga tidak perlu lagi menggunakan kendaraan pribadi.

"Kalimantan Timur saat ini, jujur saja lingkungannya sudah mulai meragukan. Kalau hadir IKN dengan tambahan perubahan fungsi lahan, kalau lingkungan tidak dijaga dengan bagus, tidak dibuat regulasinya dengan jelas, saya yakin itu akan berdampak negatif," tandas Masjaya.

https://money.kompas.com/read/2022/01/11/143000026/akademisi-minta-tak-perlu-ada-cabang-ugm-hingga-ui-di-kaltim-calon-ibu-kota

Terkini Lainnya

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Whats New
Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Whats New
BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

Whats New
Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Whats New
Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Whats New
Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke