Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Luhut Minta Masyarakat Jangan Masuk ke Mal dan Restoran yang Tidak Menerapkan PeduliLindungi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk mempertegas penerapan aplikasi PeduliLindungi di ruang publik.

Hal tersebut menurut Luhut, merupakan salah satu upaya mengendalikan penyebaran virus varian Omicron, selain dari pemberian vaksin Covid-19. Tanpa menerapkan aplikasi itu, masyarakat dilarang untuk berkeliaran di kawasan publik, seperti pusat perbelanjaan dan tempat-tempat makan.

"Kami mendapatkan sebagian jawaban kenapa kita relatif tidak naik kencang Omicron ini, karena saya kira PeduliLindungi. Oleh karena itu, PeduliLindungi itu harus tetap digunakan, vaksinasi harus tetap digunakan. Itu sebabnya Menteri Kesehatan akan mengumumkan mal atau toko atau restoran yang tidak memanfaatkan PeduliLindungi jangan masuk ke situ, karena ada risiko penularan," katanya melalui keterangan pers virtual, Senin (24/1/2022).

Dibandingkan tingkat kematian dan perawatan harian di Perancis sambung Luhut, lebih rendah dengan adanya Covid Passes atau sebutan lainnya penerapan PeduliLindungi. Berkaca dari kasus Omicron di Perancis itulah, pemerintah Indonesia akan terus menggunakan, memasifkan dan mengetatkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi, khususnya dalam menghadapi varian Omicron ini.

"Dalam setiap langkah yang diambil oleh pemerintah di tengah penanganan pandemi Covid-19 khususnya varian Omicron ini, Presiden selalu berpesan kepada kami para pembantunya bahwa setiap langkah yang diambil harus selalu tepat dan terukur. Dari pesan itulah, pemerintah selalu menggunakan data untuk menganalisa dan memprediksi kemungkinan hal yang akan terjadi di depan," ucapnya.

Luhut yang juga Koordinator Penanganan PPKM wilayah Jawa dan Bali ini bilang, sejak varian Omicron ditemukan satu bulan yang lalu di Indonesia, sampai saat ini belum terlihat tanda-tanda kenaikan kasus yang cukup eksponensial seperti yang terjadi di belahan negara yang lain.

Untuk posisi keterisian tempat tidur bagi pasien (Bed Occupanty Ratio/BOR) di Jawa dan Bali menurutnya jauh lebih baik dibandingkan dengan awal kenaikan varian Delta, sehingga memberikan ruang yang lebar sebelum mencapai batas mengkhawatirkan 60 persen.

Malah Luhut memastikan, kasus kematian harian di seluruh wilayah Jawa dan Bali selama14 hari terakhir masih pada tingkatan yang cukup rendah.

Berkaca dari trayektori kasus di Afrika Selatan, pemerintah memperkirakan kasus akan terus meningkat.

"Namun satu hal yang kami temukan, tingkat kematian aktual di DKI lebih rendah dari proyeksi yang kami lakukan dengan menggunakan trayektori Afrika Selatan. Menurut kami, tingkat vaksinasi yang lebih tinggi dibandingkan Afrika Selatan menjadi faktor pembeda," ujarnya.

https://money.kompas.com/read/2022/01/24/152000326/luhut-minta-masyarakat-jangan-masuk-ke-mal-dan-restoran-yang-tidak-menerapkan

Terkini Lainnya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke