Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sudah Diblokir dari Tahun Lalu, Kenapa Binary Option Masih Marak?

Ketua Satgas Waspada Investasi OJK Tongam L Tobing mengungkapkan, beberapa platform binary option seperti Binomo dan yang lainnya saat ini telah diblokir.

Dia mengatakan, sejak tahun lalu pihaknya besama dengan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi atau Bappebti telah melakukan pemblokiran platform binary option. Namun, perkembangan teknologi yang pesat didukung oleh penawaran dan permintaan yang ada membuat platform binary option terus bermunculan.

“Binary option sudah cukup banyak yang kita blokir tahun lalu, tapi masih marak. Platform ini kebanyakan berasal dari luar negeri, dan penawaran binary option ini tetap ada di internet dan media sosial karena adanya supply dan demand-nya juga,” kata Tongam kepada Kompas.com, Senin (31/1/2022).

Tongam bilang, masyarakat Indonesia sangat tergiur dengan bentuk investasi yang menghasilan profit tinggi. Padahal, investasi juga harus disesuaikan dengan profil risiko investor, hal ini mengingat binary option memiliki risiko yang sangat tinggi atau high risk.

“Karena ini ada supply dan demand-nya juga. Masyarakat kita banyak yang tergiur padahal tidak tahu bagaimana perdagangannya. Maka itu kami harapkan masyarakat jika ingin masuk ke trading agar memahami mekanisme perdagangannya,” jelas dia.

Tongam juga menyebut, binary option merupakan trading yang sifatnya untung-untungan dengan mempertaruhkan sejumlah uang yang tak ubahnya seperti judi.

Di sisi lain, binary option memanfaatkan peran afiliator dalam merekrut anggota atau member untuk menginvestasikan uangnya, nantinya kerugian member tersebut akan menjadi keuntungan bagi para afiliator dan platform trading binary option.

“Kita mempertaruhkan uang, mirip judi, dimana dalam waktu tertentu kita bisa untung atau juga loss, dan kebanyakan kerugian yang diperoleh karena afiliator bekerja pada broker yang tidak bertanggung jawab,” jelas Tongam.

Tongam mengatakan, para afiliator melakukan perekrutan di media sosial dengan menampilkan testimoni – testimoni palsu, untuk menarik minat masyarakat. Mirip skema piramida, kerugian dari member-member afiliator, akan berbalik menjadi keuntungan bagi para afiliator.

“Mereka (afiliator), kami menduga banyak mendapat keuntungan dari kerugian yang dialami masyarakat (member) yang masuk ke binary option. Makin banyak yang rugi, maka semakin banyak pula keuntungan afiliator. Makin banyak kerugian (member), afiliator dijanjikan keuntungan yang banyak, misal dari Binomo,” ujar Tongam.

Tongam pun membeberkan beberapa ciri investasi ilegal yang perlu menjadi perhatian masyarakat.

"Pertama tidak ada keuntungan fix dalam perdagangan. Kemudian, rekrutmen aggota atau skema piramida, itu juga tidak ada di dalam perdagangan,” ucap dia.

https://money.kompas.com/read/2022/01/31/121200326/sudah-diblokir-dari-tahun-lalu-kenapa-binary-option-masih-marak-

Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke