Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Faktor Ekonomi Menjadi Penghambat Mobilitas Sosial?

JAKARTA, KOMPAS.com – Mobilitas sosial adalah perpindahan orang atau kelompok dari strata sosial yang satu ke strata sosial yang lain. Dalam masyarakat modern, mobilitas sosial biasanya diukur dengan perubahan karir dan generasi dalam tingkat sosial ekonomi pekerjaan. Lalu, mengapa faktor ekonomi menjadi penghambat mobilitas sosial?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, sebaiknya kenali dulu apa pengertian mobilitas sosial, faktor pendorong serta faktor penghambatnya.

Pengertian mobilitas sosial

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mobilitas sosial adalah perubahan kedudukan warga masyarakat kelas sosial yang satu ke kelas sosial lain.

Sementara dalam buku Stratifikasi dan Mobilitas Sosial (2016) karya Indera Ratna Irawati, mobiltas sosial adalah ketika seseorang mengalami perubahan status sosial dari suatu lapisan ke lapisan lain, baik menjadi lebih tinggi atau lebih rendah.

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), mobilitas sosial adalah pergerakan individu, keluarga, atau kelompok melalui sistem hierarki sosial atau stratifikasi. Mobilitas sosial dapat terjadi melalui perubahan yang lebih lambat dan halus.

Sementara itu menurut Anthony Giddens, mobilitas sosial adalah menunjuk pada gerakan dari orang per orang dan kelompok-kelompok di antara kedudukan-kedudukan sosial ekonomi yang berbeda.

Dengan demikian, mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain. Misalnya, seseorang yang mengalami perubahan kedudukan status sosial baik dari yang lebih rendah ke yang lebih tinggi, maupun sebaliknya.

Mengapa faktor ekonomi menjadi penghambat mobilitas sosial?

Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, kondisi ekonomi merupakan faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial.

Keadaan ekonomi yang baik tentu memudahkan individu dan kelompok melakukan mobilitas sosial. Masyarakat yang kondisi ekonominya baik, cenderung lebih mudah melakukan mobilitas sosial.

Dengan kondisi ekonomi yang baik mereka mudah untuk memperoleh modal, pendidikan, dan kesempatan lainnya.

Hal ini tentu berbeda dengan masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi atau bahkan kesulitan memenuhi kebutuhan dasarnya (kemiskinan).

Pada masyarakat yang mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan dasar, prioritas utama adalah pemenuhan kebutuhan primer. Keadaan ekonomi yang buruk dapat menghambat terjadinya mobilitas sosial.

Dengan kata lain, kemiskinan akan berdampak pada rendahnya pendidikan yang ditempuh seseorang. Padahal, semakin tinggi pendidikan yang ditempuh, peluang terjadinya mobilitas sosial ke atas akan semakin terbuka.

Faktor ekonomi yang rendah juga akan membuat seseorang kesulitan untuk mengakses pelatihan kerja atau mendapatkan modal usaha. Sehingga keadaan ekonomi ini akan menghambat kemudahan mobilitas sosial seseorang.

Faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial

Dalam buku Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan (2004) karya Bagong Suyanto, faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial antara lain adalah sebagai berikut:

1. Faktor struktural

Faktor struktural merupakan jumlah relatif dari kedudukan tinggi yang dapat dan harus diisi, serta kemudahan untuk memperolehnya. Ada dua aspek dalam faktor ini, yaitu struktur pekerjaan dan perbedaan tingkat kelahiran.

Contoh struktur pekerjaan, masyarakat yang menggantungkan ekonominya pada sektor industri cenderung memperluas lapangan kerja di tingkat menengah dan atas. Hal ini menyebabkan mobilitas sosial dalam masyarakat industri cenderung tinggi.

Sementara perbedaan tingkat kelahiran berhubungan dengan perbedaan tingkat kelahiran antara masyarakat berstatus sosial rendah dengan masyarakat berstatus sosal menengah dan atas. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan tingkat kelahiran antara desa dan perkotaan.

2. Faktor Individu

Faktor individu mengacu pada kualitas seseorang. Baik itu dilihat dari segi pendidikan, ekonomi, penampilan, atau keterampilan pribadi.

3. Faktor Sosial

Ketika manusia dilahirkan, ia akan mengikuti status sosial yang dimiliki oleh keluarganya. Ketidakpuasan seseorang atas status yang diwariskan oleh keluarganya, dapat memicu terjadinya mobilitas sosial.

Mobilitas tersebut demi memperoleh status yang lebih baik dari status yang diwariskan oleh keluarganya.

4. Faktor Ekonomi

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, bahwa kondisi ekonomi juga salah satu faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial.

Misalnya, di daerah dengan ekonomi sulit, masyarakatnya akan terdorong urbanisasi ke kota secara besar-besaran dengan harapan mendapatkan kehidupan ekonomi yang lebih baik.

5. Faktor Demografi (Kependudukan)

Faktor kependudukan mengacu pada bertambahnya jumlah dan kepadatan penduduk dalam suatu wilayah. Pertambahan tersebut berdampak pada sempitnya pemukiman, berkurangnya lapangan pekerjaan, dan kualitas lingkungan menjadi buruk.

Masalah tersebut dapat memicu seseorang untuk melalukan migrasi ke wilayah lain yang lebih baik.

6. Faktor Politik

Kondisi politik yang tidak stabil dalam suatu wilayah juga dapat memicu terjadinya mobilitas sosial. Biasanya seseorang meninggalkan wilayah tersebut demi memperoleh jaminan keamanan.

Demikian penjelasan mengenai apa itu mobilitas sosial serta beberapa faktor pendorong dan penghambat terjadinya mobilitas sosial di masyarakat.

Selain itu, kondisi ekonomi akan mempengaruhi mobilitas sosial. Kondisi ekonomi yang baik akan memudahkan individu dan kelompok melakukan mobilitas sosial.

Sebaliknya, keadaan ekonomi yang buruk akan membuat seseorang kesulitan memperoleh modal, pendidikan, dan kesempatan lainnya sehingga mobilitas sosial ke atas sulit tercapai.

https://money.kompas.com/read/2022/02/15/200509726/mengapa-faktor-ekonomi-menjadi-penghambat-mobilitas-sosial

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke