Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Invasi Rusia ke Ukraina Mengancam Ketahanan Pangan Global

JAKARTA, KOMPAS.com - Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) menilai invasi atau penyerangan Rusia ke Ukraina mengancam upaya negara-negara di dunia dalam menjaga ketahanan pangan global.

Kepala Penelitian Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Felippa Ann Amanta mengatakan, ketahanan pangan global yang terancam akibat disrupsi selama pandemi Covid-19, kini semakin terancam akibat invasi ini.

Konflik bersenjata merupakan salah satu faktor utama kerawanan pangan, dan konflik berkepanjangan dapat mengakibatkan kerawanan pangan global.

“Ketahanan pangan global diwujudkan lewat sebuah sistem pangan yang terintegrasi antara negara-negara di dunia melalui perdagangan terbuka. Invasi ini tentu mengganggu berjalannya perdagangan sektor pertanian, distribusi dan juga logistik antar negara, terutama di dan dari Ukraina,” ujar Felippa Ann Amanta dalam siaran persnya, Jumat (25/2/2022).

Felippa menilai, keselamatan dan kecukupan pangan rakyat Ukraina perlu menjadi prioritas saat ini. Sebab hancurnya beberapa fasilitas strategis di negara tersebut tentu mengganggu kelancaran distribusi pangan.

“Indonesia perlu segera mengantisipasi dampak dari invasi Rusia di Ukraina ke perekonomian dan perdagangan,” kata Felippa.

Felippa juga mengatakan, Indonesia tercatat mengimpor gandum dalam jumlah besar dari Ukraina.

Adapun rinciannya sebesar 2,99 juta ton pada 2019 dan 2,96 juta ton di 2020, atau sekitar 28 persen dari total impor biji gandum Indonesia.

Sementara Ukraina tercatat mengimpor komoditas minyak kelapa sawit dan dari Indonesia dengan nilai impor sebesar 139 juta dollar AS di tahun 2019.

Saat ini, terdapat 9,9 persen dari populasi dunia atau 768 juta jiwa masih mengalami kelaparan, terutama di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah, berdasarkan data dari FAO di 2021.

Oleh sebab itu Felippa menilai, Indonesia dapat memainkan peranannya dalam mewujudkan ketahanan pangan global lewat Presidensinya di G20. 

Tiga agenda pada sektor pertanian yang akan dibahas pada G20, yaitu membangun sistem pangan dan pertanian yang tangguh dan berkelanjutan, mempromosikan perdagangan pangan yang terbuka adil dapat diprediksi dan transparan dan mendorong bisnis pertanian yang inovatif melalui pertanian digital untuk memperbaiki kehidupan pertanian di wilayah pedesaan, sangat relevan dengan kondisi ketahanan pangan global saat ini.

"Dengan konflik Rusia-Ukraina saat ini, tantangan G20 menjadi lebih berat," ungkap Fellipa.

https://money.kompas.com/read/2022/02/25/171700026/invasi-rusia-ke-ukraina-mengancam-ketahanan-pangan-global

Terkini Lainnya

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke