Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ketika "Inaq" di Desa Sade Manfaatkan Instagram hingga QRIS untuk Jual Kerajinan Tangan Khas Lombok...

Hal inilah yang dirasakan oleh kedua "Inaq", sebutan ibu bagi suku Sasak, yang tinggal di desa Sade, Inaq Topan dan Inaq Purana.

Inaq Topan menceritakan, dirinya memanfaatkan platform digital dengan membuat akun Instagram @Grosir_oleholehlombok sejak tahun 2019 untuk memasarkan produk kerajinan tangannya.

Bermula dari ide pembeli, jadi terbantu saat pandemi

Ide tersebut muncul berkat saran dari pembelinya yang pada saat itu berkunjung ke desa Sade yang merupakan salah satu desa wisata di Lombok Tengah.

"Jadi ada pengunjung yang menyarankan saya untuk membuat Instagram. Saya mau, dan dibantu sama dia (pengunjung) juga," ujarnya saat dijumpai Kompas.com, beberapa waktu yang lalu.

Meskipun penjualannya dari Instagram tidak terlalu tinggi, Inaq Topan mengaku, cukup terbantu lantaran ada saja pembeli yang membeli produk tenunnya dari luar kota.

Terutama pada saat pandemi, dirinya tidak mendapatkan penjualan sama sekali lantaran desa wisata Sade sempat di-lock down beberapa bulan.

"Sama sekali enggak ada uang masuk karena lock down, biasanya sehari itu paling tinggi Rp 250.000 hasil jualan saya tapi karena lock down yah enggak ada sama sekali," cerita Inaq Topan.

"Yah dengan adanya Instagram adalah beli 5 atau 6 produk. Alhamdulliah," ungkapnya.

Sempat kesulitan beradaptasi jualan via platform digital

Inaq Topan mengaku, awalnya dia merasa kesulitan saat menggunakan akun Instagram. Namun, lambat laun dia mulai terbiasa.

"Tapi yang jadi permasalahannya sekarang saya jarang memposting karena sibuk ada anak saya yang masih kecil kan," katanya.

Hingga saat ini jumlah postingan di instagramnya terdiri dari 788 postingan produk mulai dari kain tenun, baju tenun, hingga topi tenun. Sementara jumlah pengikutnya 669 pengikut.

Produknya sendiri dijual dengan harga yang terbilang terjangkau seperti gelang anyaman dari Rp 5.000-Rp 10.000, kain tenun Rp 125.000, tas rotan Rp 120.000 dan masih banyak lainnya.


Sediakan QRIS, Inaq Purana: yang tak punya cash pun akhirnya bisa beli...

Manfaat dari penggunaan teknologi digital juga dirasakan oleh Inaq Purana.

Di emperan jualannya, Inaq Purana menyediakan Quick Response Code Indonesian Standard alias QRIS sebagai metode pembayaran untuk pembelinya.

Dia mengaku dengan adanya opsi pembayaran melalui QRIS cukup membantu para pembelinya ketika ingin membeli produknya namun tidak memiliki uang cash untuk membayar.

"Kalau ada orang mau bayar tapi enggak ada uang cash kan jadinya enggak jadi beli, nah ini enggak ada uang cash pun mereka jadinya bisa beli," jelas Inaq Purana.

"Walaupun dampaknya belum begitu besar ke penjualan, tapi setidaknya pembeli jadi tetap bisa beli produk saya walau enggak punya uang cash," kata Purana.

https://money.kompas.com/read/2022/03/25/090000526/ketika-inaq-di-desa-sade-manfaatkan-instagram-hingga-qris-untuk-jual-kerajinan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke