6 Tips Mengatur Gaji Pertama untuk Fresh Graduate

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah melamar kerja di banyak tempat, akhirnya kamu berhasil lolos menjadi karyawan di kantor impianmu. Bekerja siang malam dengan semangat sampai tibalah waktu pencairan gaji pertamamu. Rasa haru, bahagia, dan bangga pada diri sendiri bercampur aduk menjadi satu.

Mampu mendapatkan uang hasil keringat sendiri untuk pertama kalinya memang suatu momen yang sangat menyenangkan. Berbagai rencana muncul di pikiran tentang apa yang harus kamu lakukan dengan uang tersebut.

Tak jarang, muncul keinginan untuk membeli barang-barang yang dulu belum bisa kamu beli atau sungkan untuk meminta pada orang tua.

Nah, di sinilah kemampuan untuk mengendalikan dirimu sedang diuji. Setelah bisa memiliki penghasilan sendiri, artinya kamu juga harus sadar tentang manajemen keuangan agar gaji pertamamu tidak lewat begitu saja.

Momen gaji pertama merupakan waktu yang tepat untuk membentuk kebiasaan baik dalam mengatur keuanganmu di kemudian hari.

Berikut 5 tips mengatur gaji pertama untuk fresh graduate, dilansir dari berbagai sumber:

1. Menyusun anggaran bulanan

Sebelum kamu mulai menggunakan uangnya, lebih baik kamu susun dulu anggaran bulanan secara detail. Kamu bisa mulai mengklasifikasikan setiap kebutuhan, misalnya untuk uang makan sehari-hari, uang transportasi, tabungan, sampai pengeluaran saat ingin hangout atau membeli barang.

Sebaiknya, kamu utamakan dulu kebutuhan primer seperti biaya makan dan transportasi. Serta, tentukan berapa persen dari gajimu yang ingin kamu alokasikan untuk tabungan. Setelah itu, baru kamu bisa menyisihkan sebagian gajimu untuk hal-hal konsumtif.

2. Mencatat pengeluaran

Meskipun sudah melakukan budgeting di awal, terkadang ada saja biaya-biaya yang tidak terduga yang membuat keuangan menipis. Maka dari itu, selalu catat pengeluaran setiap harinya agar kamu tahu uangnya lari ke mana saja.

Apabila ternyata uangmu habis di keperluan-keperluan tertentu, kamu bisa memutuskan untuk menekan budget pada kebutuhan yang lain sehingga gaji tetap cukup sampai akhir bulan.

3. Belajar Literasi Keuangan

Dengan belajar literasi keuangan, kamu akan lebih mudah dalam mengelola keuangan serta menyesuaikannya dengan gaya hidup. Saat ini sudah banyak informasi-informasi tentang manajemen keuangan yang tersedia di buku, internet, maupun sosial media.

Beberapa pakar finansial juga dengan gratis membagikan ilmu dan strategi mereka di sosial media, yang bisa kamu pelajari dengan mudah. Tak ada salahnya meluangkan sedikit waktumu untuk memahami ilmu finansial yang akan berguna untuk masa depan.

4. Mulai Berinvestasi

Usia yang muda dan penghasilan yang masih kecil, bukan berarti kamu tidak bisa berinvestasi. Saat ini pilihan investasi semakin beragam dan bisa disesuaikan dengan kemampuan finansial masing-masing orang, seperti menabung saham atau reksa dana. Apabila lancar, investasi ini bisa juga menjadi sumber penghasilan untukmu selain gaji dari perusahaan.

Namun ingat, tetap prioritaskan kebutuhan sehari-hari, dana darurat, dan tabungan sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Sehingga, investasi tersebut tidak mengganggu pengaturan keuanganmu.

5. Sesuaikan Gaya Hidup

Memegang uang dalam jumlah yang cukup besar terkadang membuat kita kurang bisa mengontrol diri untuk membeli barang-barang yang diinginkan. Apalagi, jika kita merasa bahwa menghabiskan uang tersebut merupakan bentuk apresiasi terhadap diri sendiri yang sudah bekerja keras selama sebulan. Ditambah dengan lingkungan yang cenderung hedon dan gemar mengikuti tren di sosial media.

Kamu tak perlu merasa takut ketinggalan apabila tidak melakukan kebiasaan seperti teman-temanmu dalam menghabiskan uang. Tetaplah fokus pada diri sendiri dan kemampuan finansial masing-masing. Tujuan utama bekerja adalah untuk masa depan yang lebih baik. Jadi, jangan memaksakan diri untuk mengikuti gaya hidup yang mungkin akan membuatmu menyesal di kemudian hari.

6. Bersedekah

Sebaiknya, alokasikan sejumlah uangmu untuk berbagi dengan orang-orang yang membutuhkan. Bersedekah mampu memberikan ketenangan hati dan perasaan bahagia karena bisa meringankan beban orang lain. Sehingga, kamu merasa gajimu tidak habis dengan sia-sia.

Berhati-hati dalam menggunakan penghasilan, bukan berarti menghalangimu untuk bersenang-senang. Kamu tetap bisa menikmati gaji pertama, sekaligus juga mempersiapkan masa depanmu.