Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IHSG Anjlok, BEI: Akan Ada Trading Halt jika Turun 5 Persen

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Bursa Efek Indonesia (BEI), Laksono Widodo mengatakan, pihaknya akan melakukan penghentian perdagangan atau trading halt jika penurunan menyentuh 5 persen.

“Akan ada trading halt selama 30 menit apabila index turun menyentuh 5 persen,” kata Laksono kepada wartawan.

Sebelumnya, Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, hari ini IHSG berpeluang melemah karena sentimen kenaikan suku bunga acuan oleh The Fed. Dia bilang, meskipun solusi menekan inflasi adalah dengan menaikkan suku bunga, namun tentunya tidak semua emerging market siap dengan kenaikan tersebut.

“Pertanyaannya adalah seberapa siap negara negara Emerging Market menerima kenaikkan tingkat suku bunga para negara maju, sementara ada kenaikan volatilitas yang dapat mengganggu stabilitas di pasar?,” kata Maximilianus.

Dia mengatakan, kondisi di Indonesia bergantung kepada kemampuan Bank Indonesia meyakinkan pasar terkait dengan pemulihan ekonomi.

“Kami melihat hal ini telah menjadi sebuah kewajiban dalam mengendalikan inflasi. Perubahan era tentu akan terjadi ketika perekonomian tumbuh lebih cepat, dan pemulihan dapat terakselerasi dengan baik. Kunci untuk memenangkan ini terletak sejauh mana Bank Indonesia dapat menyakinkan pasar termasuk kekuatan dari pulihnya perekonomian Indonesia,” jelas dia.

https://money.kompas.com/read/2022/05/09/142627226/ihsg-anjlok-bei-akan-ada-trading-halt-jika-turun-5-persen

Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke