IHSG Ditutup Menguat, Saham BMRI dan BBCA Diborong Asing

IHSG ditutup naik 11,3 poin (0,16 persen) pada level 7.037,56. Asing tercatat melakukan aksi beli bersih (net buy) mencapai Rp 7,44 miliar pada perdagangan hari ini.

Melansir RTI, terdapat 315 saham yang hijau, 214 saham merah, dan 170 saham lainnya stagnan. Jumlah transaksi seharian ini mencapai Rp 15,2 triliun dengan volume 23,18 miliar saham.

Aksi beli bersih (net buy) asing tertinggi antara lain, Bank Mandiri (BMRI) dan Bank Central Asia (BBCA) masing–masing Rp 127,5 miliar dan Rp 113,7 miliar. BMRI menguat 1,23 persen di level Rp 8.200 per saham, dan BBCA stagnan di level Rp 7.575 per saham.

Saham yang menopang indeks antara lain, Blue Bird (BIRD) yang melonjak 23,18 persen di level Rp 1.780 per saham. Dilanjutkan oleh Samudera Indonesia (SMDR) yang melesat 10,79 persen menjadi Rp 3.490 per saham, dan Semen Indonesia (SMGR) di level Rp 7.175 per saham atau menguat 7,09 persen.

Sementara itu, saham yang menahan indeks dipimpin oleh Surya Esa Perkasa (ESSA) yang ambles 6,6 persen menajdi Rp 1.185 per saham. Kemudian, Matahari Department Store (LPPF) yang terkoreksi 5,2 persen di level Rp 5.400, dan Bank Neo Commerce (BBYB) di posisi Rp 1.345 per saham atau turun 3,2 persen.

Bursa Asia hijau dengan keaikan Nikkei 2,19 persen, Strait Times 0,4 persen, Hang Seng Hong Kong 2,06 persen, dan Shanghai Komposit 0,6 persen.

Bursa Eropa juga bergerak di zona hijau dengan kenaikan Xetra Dax 0,86 persen, dan FTSE 0,43 persen.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot sore ini menguat.

Berdasarkan Bloomberg, mata uang garuda berada di level Rp 14.556 per dollar AS, atau naik 10 poin (0,07 persen).

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada pada level Rp 14.544 per dollar AS pada Senin (30/5/2022), atau menguat dibandingkan sebelumnya di level Rp 14.578 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.