Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rupiah dan IHSG Bergerak Menguat Pagi Ini

Melansir data RTI, pukul 09.09 WIB, IHSG berada pada level 7.076,68 atau naik 69,63 poin (0,9 persen) dibandingkan dengan penutupan sebelumnya pada posisi 7.007,05.

Sebanyak 292 saham melaju di zona hijau dan 100 saham di zona merah. Sedangkan 172 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,6 triliun dengan volume 3,2 miliar saham.

Bursa Asia mixed dengan kenaikan Strait Times 0,9 persen, dan Nikkei 1,9 persen. Sementara itu, Hang Seng Hong Kong turun 0,38 persen, dan Shanghai Komposit melemah 0,08 persen.

Wall Street pada penutupan pagi ini hijau, dengan kenaikan S&P 500 sebesar 1,46 persen, Dow Jones Industrial Average (DJIA) 1 persen, dan Nasdaq Composite menguat 2,5 persen.

Sebelumnya, Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan, secara teknikal candlestick, indeks membentuk doji tertahan setelah menyentuh level resistance moving average 50 berpotensi kembali melemah.

“Investor akan mencerna dampak dari penetapan suku bunga The Fed. Pergerakan dalam negeri masih akan ditopang oleh musim pembagian dividen,” kata Dennies dalam rekomendasinya.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini juga menguat. Melansir Bloomberg, pukul 09.08 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.738 per dollar AS, atau naik 7 poin (0,05 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.745 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pergerakan rupiah dibayangi oleh pengumuman kenaikan suku bunga The Fed sebesar 75 basis poin yang diumumkan dini hari tadi.

"Nilai tukar rupiah mungkin masih dalam tekanan terhadap dollar AS karena sikap The Fed. Gubernur Jerome Powell juga membuka kemungkinan menaikan kembali sebesar 75 basis poin di Juli," kata Ariston kepada Kompas.com.

Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.700 per dollar AS sampai dengan Rp 14.780 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

https://money.kompas.com/read/2022/06/16/092500326/rupiah-dan-ihsg-bergerak-menguat-pagi-ini

Terkini Lainnya

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke