Tembus Rp 880 Triliun, Nilai Transaksi Livin' Jauh Ungguli ATM Bank Mandiri

Hal tersebut juga dirasakan oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai salah satu bank terbesar Tanah Air. Bank pelat merah itu mencatat, transaksi melalui aplikasi digital andalannya, Livin', telah mengungguli transaksi di mesin ATM.

SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi mengatakan, sejak awal tahun 2022 hingga Mei 2022, Livin telah melayani hingga 700 juta transaksi dengan nilai mencapai Rp 880 triliun.

Realisasi tersebut sudah lebih tinggi jika dibandingkan transaksi ATM yang membukukan 429 juta transaksi atau senilai Rp 333 triliun pada periode yang sama.

Menurut Thomas, volume dan nilai transaksi Livin' yang telah jauh mengungguli mesin ATM selaras dengan tren transaksi masyarakat di masa mendatang yang akan semakin terdigitalisasi.

"Dalam mengembangkan layanan digital, Bank Mandiri berupaya menghadirkan produk layanan digital yang bersifat customer centric dan inovatif sehingga dapat secara cepat dan tepat menghadirkan fitur serta benefit kepada nasabah," ujarnya dalam Media Gathering Bank Mandiri di Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (16/6/2022).

Dalam memfasilitasi pertumbuhan transaksi tersebut, Thomas bilang, Bank Mandiri akan semakin serius dalam mengakselerasi pengembangan layanan digital, khususnya aplikasi Livin'.

Bank dengan kode emiten BMRI itu berencan untuk konsisten menyematkan fitur tambahan pada Livin', di mana dalam satu bulan terakhir, bank terebut telah menyematkan dua fitur tambahan ke dalam aplikasi andalannya.

Kedua fitur itu adalah Livin' Investasi yang mampu memenuhi kebutuhan investasi nasabah dengan layanan pembelian reksa dana mulai dari Rp 100.000.

Selain itu, Bank Mandiri juga akan memperkenalkan fitur untuk memudahkan transaksi wisata hingga belanja yang selaras dengan urban lifestyle saat ini. Seluruhnya tersedia dalam satu aplikasi.

"Berangkat dari kebutuhan transaksi nasabah yang memerlukan layanan yang dapat diakses dengan cepat, mudah dan aman. Bank Mandiri terus memperluas kolaborasi dan integrasi dengan ekosistem digital," ucap Thomas.