Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Wall Street Ditutup Merah, Saham–saham Teknologi Rontok

Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 2,42 persen, atau 741,46 poin, menjadi 29.927,07. Sedangkan S&P 500 tergelincir 3,25 persen menjadi 3.666,77. Sementara Nasdaq Composite turun paling dalam sebesar 4,08 persen menjadi 10.646,10 dan menyentuh level terendah sejak September 2020.

Penurunan Wall Street terjadi setelah investor khawatir langkah Federal Reserve yang agresif untuk mengendalikan inflasi, yang dinilai bisa membawa ekonomi ke dalam jurang resesi. The Fed bahkan berencana melanjutkan kenaikan suku bunga acuan, hingga akhir tahun ini.

“Sentimen investor tampaknya hanya dapat fokus pada satu hal pada satu waktu. Kemarin, The Fed menyampaikan hal yang sudah diantisipasi pasar. Namun, saat ini investor khawatir hal tersebt bisa menimbulkan perlambatan ekonomi,” jelas Susan Schmidt dari Aviva Investors.

Home Depot, Intel, Walgreens, JPMorgan, 3M, dan American Express mencapai posisi terendah baru yang didorong oleh meningkatnya kekhawatiran resesi. Sementara itu, saham Amazon, Apple, dan Netflix terjun hampir 4 persen. Diikuti juga oleh saham Tesla dan Nvidia masing-masing ambles 8,5 persen dan 5,6 persen.

Sementara itu, saham transportasi juga melemah pada hari Kamis, dimana United dan Delta masing-masing jatuh 8,2 persen, dan 7,5 persen. Demikian juga dengan saham - ssaham jalur pelayaran seperti Carnival, Norwegian Cruise Line, dan Royal Caribbean yang anjlok sekitar 11 persen.

Pada perdagangan hari Kamis, seluruh sektor utama turun dengan penurunan terdalam dipimpin oleh sektor konsumen dan energi, masing-masing turun sekitar 5 persen. Hanya empat saham dari indeks DJIA yang ditutup lebih tinggi.

Saham-saham yang fokus pada kebutuhan pokok, dan bertahan selama resesi diperdagangkan di wilayah positif namun cenderung bergerak datar. Misalkan saja saham Procter & Gamble dan Walmart yang masing – masing menguat tipis 0,61 persen, dan 1,04 persen.

“The Fed memegang peranan penting disini, dan saya pikir investor dan pasar secara umum kehilangan kepercayaan terhadap The Fed, mungkin seharusnya The Fed sudah melakukan kebijakan agresifnya sejak tahun lalu,” kata Ryan Detrick, kepala strategi pasar di LPL Financial seperti dikutip dari CNBC. 

Kenaikan suku bunga The Fed juga diadopsi oleh beberapa bank sentral. Swiss National Bank semalam menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam 15 tahun. Bank of England juga berencana menaikkan suku bunganya, yang merupakan kelima kalinya. Imbal hasil Treasury AS tenor 10 tahun tergelincir pada hari Kamis dan terakhir diperdagangkan sekitar 3,24 persen.

https://money.kompas.com/read/2022/06/17/070247026/wall-street-ditutup-merah-sahamsaham-teknologi-rontok

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke