Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bank Dunia Proyeksi Ekonomi Indonesia 2022 Tumbuh 5,1 Persen

Pertumbuhan ekonomi itu terjadi diasumsikan oleh beberapa hal, yakni pelepasan permintaan yang tertahan (pent-up demand), kepercayaan konsumsi yang meningkat, dan nilai tukar perdagangan yang lebih baik.

Sementara, inflasi diproyeksi meningkat menjadi 3,6 persen (yoy) seiring dengan peningkatan permintaan dalam negeri dan harga-harga komoditas yang lebih tinggi.

"Pada skenario baseline, pertumbuhan PDB yang diproyeksi sebesar 5,1 persen pada tahun 2022, meningkat menjadi 5,3 persen pada tahun 2023," tulis Bank Dunia dalam laporan terbarunya Financial Deepening for Stronger Growth and Sustainable Recovery, Rabu (22/6/2022).

Kendati demikian, prospek itu bisa menurun menjadi hanya 4,6 persen pada tahun 2022 dan 4,7 persen pada tahun 2023 akibat tekanan dari lingkungan ekonomi global. Tekanan itu membuat tingkat inflasi di Indonesia meningkat lebih tinggi yang memaksa realokasi fiskal ke belanja subsidi.

"Dapat memicu skenario penurunan dengan tekanan inflasi yang lebih tinggi yang memaksa realokasi fiskal ke subsidi yang tidak ditargetkan, penurunan permintaan untuk ekspor komoditas, dan pembiayaan eksternal yang ketat yang berdampak pada biaya pinjaman dan keinginan investasi sektor swasta," sebut laporan.

Selain pandemi, tekanan global dipengaruhi oleh konflik Rusia dengan Ukraina. Pertumbuhan ekonomi global diperkirakan akan melambat dari 5,7 persen pada tahun 2021 menjadi 2,9 persen pada tahun 2022.

Sebagai akibat dari perang Rusia-Ukraina, harga sebagian besar komoditas global akan jauh lebih tinggi di tahun 2022. Harga-harga ini juga diperkirakan mencapai puncaknya pada tahun 2022 dan diproyeksi tetap tinggi dalam jangka menengah.

"Hal ini meningkatkan kekhawatiran atas kerawanan ketahanan pangan dan kemiskinan, serta meningkatnya inflasi. Ini dapat menyebabkan kondisi keuangan yang lebih ketat, yang memperbesar kerentanan sektor keuangan," sebut laporan.

Sementara itu, defisit fiskal diproyeksi menyempit menjadi 3 persen dari PDB pada tahun 2023, sejalan dengan komitmen pemerintah.

Laporan mengungkapkan, penyesuaian fiskal sekitar 1,6 persen dari PDB akan diperlukan untuk mencapai target defisit pemerintah tersebut. Hal ini diharapkan dapat dicapai melalui penyesuaian yang seimbang dari pengurangan belanja dan reformasi kebijakan untuk meningkatkan penerimaan.

Penerimaan negara sendiri diproyeksi tinggi karena reformasi pajak dan harga-harga komoditas yang lebih kuat UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan diproyeksi dapat meningkatkan penerimaan rata-rata 0,9 persen dari PDB selama 2022-2025.

Sedangkan, belanja pemerintah diproyeksi menurun secara bertahap dengan dihapusnya program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan anggaran pandemi Covid-19.

"Namun belanja untuk subsidi bahan bakar dan listrik diperkirakan akan meningkat secara sementara pada tahun 2022, karena pemerintah menerapkan transmisi kenaikan harga passthrough secara sebagian dari harga energi global yang lebih tinggi ke harga eceran," ungkap laporan.

https://money.kompas.com/read/2022/06/22/163800526/bank-dunia-proyeksi-ekonomi-indonesia-2022-tumbuh-5-1-persen

Terkini Lainnya

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke