Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dibayangi Resesi, Wall Street Ditutup Melemah

Dalam perdagangan Rabu, sentimen rencana kenaikan suku bunga The Fed yang lebih agresif kedepannya untuk menekan inflasi masih membayangi indeks. Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 47,12 poin, atau 0,15 persen menjadi 30.483,13. Kemudian, S&P 500 turun 0,13 persen menjadi 3.759,89, dan Nasdaq Composite melemah 0,15 persen menjadi 11.053,08.

Sebelumnya, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bahwa bak central memiliki keputusan sebagai upaya untuk menekan inflasi yang melonjak ke level tertinggi dalam 40 tahun.

"The Fed memahami kesulitan yang disebabkan oleh inflasi yang tinggi. Kami sangat berkomitmen untuk menurunkan inflasi, dan kami bergerak cepat untuk melakukannya,” kata Powell kepada Komite Perbankan Senat mengutip CNBC.

Powell menambahkan, The Fed akan tetap di jalurnya sampai melihat ada bukti kuat bahwa inflasi dalam penurunan. Dia juga mengatakan untuk menekan inflasi, namun terbebas dari resesi ekonomi, merupakan hal yang menantang.

Federal Reserve menaikkan suku bunga sebesar 0,75 poin persentase minggu lalu dan mengisyaratkan adanya peningkatan lagi pada bulan depan. Sikap bank sentral tersebut yang membuat investor bingung yang khawatir, bahwa bank sentral lebih suka mengambil risiko resesi daripada menanggung inflasi tinggi yang terus-menerus.

“Inflasi tetap menjadi risiko terbesar bagi aset keuangan, dan Jerome Powell telah membuat posisinya sangat jelas, dimana The Fed akan terus menaikkan suku bunga sampai inflasi mulai berkurang. Sampai saat itu, reli berkelanjutan untuk aset berisiko sulit dibayangkan,” kata Robert Schein, kepala investasi Blanke Schein Wealth Management.

Di sisi lain, ekspektasi dari resesi terus membayangi Wall Street minggu ini. Citigroup meningkatkan peluang resesi global menjadi 50 persen, yang merujuk pada data konsumen yang mulai menarik kembali pengeluarannya.

“Pengalaman sejarah menunjukkan bahwa disinflasi sering membawa biaya yang berarti untuk pertumbuhan, dan kami melihat kemungkinan agregat resesi saat ini mendekati 50 persen,” kata analis Citigroup.

Sementara itu, Goldman Sachs percaya resesi menjadi semakin mungkin untuk ekonomi AS. Hal ini dinilai membaawa risiko yang lebih tinggi pada ekonomi AS kedepannya.

"Kami semakin khawatir The Fed akan merasa terdorong untuk menanggapi secara paksa inflasi utama yang tinggi dan ekspektasi inflasi konsumen, jika harga energi naik lebih jauh, bahkan jika aktivitas melambat tajam," kata analis Goldman Sachs.

Saham energi terpukul karena harga minyak turun di tengah kekhawatiran ekonomi yang lebih lambat akan mengganggu permintaan bahan bakar. Sektor ini berkinerja terburuk pada indeks pasar saham dengan penurunan hampir 4,2 persen.

Saham Marathon Oil dan ConocoPhillips masing-masing ambles 7,2 persen, dan sekitar 6,3 persen. Sementara itu, Occidental Petroleum dan Exxon Mobil turun 3,6 persen dan hampir 4 persen.

https://money.kompas.com/read/2022/06/23/065600726/dibayangi-resesi-wall-street-ditutup-melemah

Terkini Lainnya

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke