Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sempat Dibuka Menguat, IHSG Sesi I Berakhir di Zona Merah

Melansir data RTI, IHSG dibuka menguat pada level 6.752,60. Namun demikian, IHSG tidak mampu mempertahankan penguatan tersebut, dan melemah 21,6 poin atau 0,32 persen ke level 6.718,54 pada penutupan sesi I.

Hingga penutupan sesi I hari ini, tercatat 250 saham yang berada di zona hijau, 255 saham merah, dan 170 saham lainya stagnan. Jumlah transaksi siang ini mencapai Rp 4,5 triliun dengan volume 10,9 miliar saham.

Adapun top gainers ditempati oleh MNC Kapital Indonesia (BCAP) yang menguat 25 persen ke level Rp 130 per saham. Kemudian, Bank Capital Indonesia (BACA) yang melonjak 12,98 persen ke posisi Rp 148 per saham. Lini bisnis MNC Group lainnya, MNC Land (KPIG) juga menguat 11,76 persen persen menjadi Rp 95 per saham.

Di sisi lain, top losers siang ini ditempati oleh Trimitra Propertindo (LAND) yang ambles 6,84 persen ke level Rp 177 per saham. Kemudian Chemstar Indonesia (CHEM) juga terjun 6,45 persen ke posisi Rp 145 per saham. Dilanjutkan oleh Harapan Duta Pertiwi (HOPE) di level Rp 146 per saham atau melemah 6,41 persen.

Sementara itu, bursa Asia lain tercatat bergerak variatif atau mixed, di mana indeks Nikkei menguat 1,22 persen dan Hang Seng Hong Kong dan Shanghai Komposit masing-masing melemah 3,11 persen dan 1,53 persen.


Rupiah

Berbeda dengan IHSG, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tepantau menguat tipis di pasar spot.

Melansir data Bloomberg, mata uang garuda berada di level Rp 14.971 per dollar AS. Nilai tersebut menguat 0,05 persen dari posisi penutupan perdagangan kemarin.

Kabar baik dari posisi cadangan devisa (Cadev) RI masih menjadi angin segar bagi rupiah. Bank Indonesia melaporkan pada akhir Juni 2022 posisi cadev mencapai 136,4 miliar dollar AS, meningkat dibandingkan posisi pada akhir Mei 2022 sebesar 135,6 miliar dollar AS.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, rupiah cenderung menguat terhadap dollar AS pada karena didukung oleh penguatan tingkatan risiko yang dapat diterima atau risk-appetite dari investor.

Menurutnya, risk appetite meningkat setelah pemerintah China mempertimbangkan untuk memberikan stimulus untuk pembiayaan infrastruktur.

"Penguatan rupiah juga didukung oleh proyeksi inflasi yang lebih rendah di AS, sejalan dengan pasar tenaga kerja AS yang melonggar," ujar dia kepada Kompas.com, Senin (11/7/2022).

https://money.kompas.com/read/2022/07/11/130211126/sempat-dibuka-menguat-ihsg-sesi-i-berakhir-di-zona-merah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke