Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Akademisi Dorong Pemerintah Tetapkan Regulasi Perlindungan Petani

Ahli Hukum dan Kebijakan Publik, Fakultas Hukum Universitas Indonesia Kris Wijoyo Soepandji mengatakan, regulasi di sektor pertanian seharusnya mengutamakan kepentingan nasional sebagai perwujudan dari identitas bangsa.

Namun seringkali, ada beberapa komoditas strategis yang justru yang menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat. Salah satunya akibat adanya pihak asing yang mendorong pemerintah untuk menerbitkan regulasi yang menekan petani.

"Dorongan tersebut terkadang merupakan bentuk kepentingan asing yang dibungkus narasi positif. Dalam hal ini, maka kepentingan nasional harus didahulukan. Kepentingan asing, baik terbuka maupun terselubung mustahil dihilangkan namun tetap harus diperhatikan dengan waspada sehingga tidak merusak tatanan kehidupan bernegara kita," ujarnya melalui keterangan tertulis, Senin (11/7/2022).

Kris menambahkan, sebagai bagian dari masyarakat global, Indonesia memang tidak bisa terbebas dari adanya dorongan asing dalam perumusan regulasi. Namun pada momentum Hari Krida Pertanian, ia berharap agar pemerintah mempertahankan komoditas pertanian yang menjadi daya saing Indonesia di mata global.

Apabila intervensi dari pihak luar tidak diantisipasi maka hal ini berpotensi berdampak pada petani sebagai pelaku di hulu pertanian. "Kita harus mempertahankan keberadaan komoditas-komoditas yang tidak hanya berharga di dalam negeri namun juga pasar internasional yang merupakan urat nadi kehidupan bangsa Indonesia," katanya.

Selain kepentingan, lanjut dia, regulasi juga harus mempertimbangkan waktu, yaitu masa sekarang dan masa depan. Regulasi yang ideal pada masa sekarang adalah regulasi yang memberikan jaminan kesejahteraan bagi para petani.

Sedangkan terkait perspektif masa depan, regulasi tidak hanya memberikan jaminan kesejahteraan pada petani, namun juga memberdayakan lingkungan sehingga keanekaragaman hayati tetap terjaga.

https://money.kompas.com/read/2022/07/11/213000626/akademisi-dorong-pemerintah-tetapkan-regulasi-perlindungan-petani

Terkini Lainnya

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Work Smart
APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

BrandzView
Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Whats New
Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana 'Buyback' Saham

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana "Buyback" Saham

Whats New
Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke