Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sri Mulyani: Krisis Energi Jadi Ancaman Pemulihan Ekonomi Global

BALI, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, krisis energi menjadi salah satu tantangan yang mengancam proses pemulihan ekonomi global, setelah dua tahun mengalami tekanan akibat pandemi Covid-19.

Perang antara Rusia dan Ukraina yang masih terus berlangsung sejak 24 Februari 2022, telah menyebabkan lonjakan harga komoditas energi yang berdampak pada peningkatan inflasi di berbagai negara.

Hal itu diungkapkannya dalam acara pembukaan 3rd Finance Ministers and Central Bank Governor Meeting (FMCBG) G20 Indonesia di Bali, Jumat (15/7/2022).

"Harga komoditas energi meroket. Saya yakin anda semua sebagai menteri keuangan, serta gubernur bank sentral melihat ini sebagai ancaman bagi stabilitas makroekonomi kita, serta lingkungan yang kondusif bagi kita untuk mempertahankan pemulihan," ujarnya.

Ia menjelaskan, berdasarkan data Bank Dunia, harga minyak mentah telah naik 350 persen sepanjang April 2020 hingga April 2022. Padahal saat awal pandemi terjadi secara global, harga minyak mentah sempat mengalami penurunan yang drastis.

"Saya kira kita semua ingat pada awal pandemi April (2020) lalu, ada dua hari di mana harga minyak dunia benar-benar sempat menyentuh level 0 atau bahkan turun ke negatif. Tapi sekarang kita menghadapi sistuasi yang sangat ekstrim," jelas dia.

Peningkatan harga minyak mentah dalam kurun waktu dua tahun tersebut, sekaligus merupakan yang terbesar sejak tahun 1970-an. Di sisi lain, krisis energi juga tercermin dari lonjakan harga gas alam di Eropa pada Juni 2022 lalu yang naik 60 persen hanya dalam kurun waktu dua minggu.

Ia menekankan, kondisi kelangkaan bahan bakar sedang berlangsung di seluruh dunia. Kondisi krisis energi ini juga telah berimplikasi besar pada politik dan sosial, seperti yang terjadi di Sri Lanka, Ghana, Peru, Ekuador, dan berbagai negara lainnya.

"Jadi ini benar-benar masalah yang mengancam pemulihan kita. Dunia berada di tengah krisis energi global. Perang serta kenaikan harga komoditas dapat memperburuk lonjakan inflasi global dan meningkatkan ketidakstabilan sosial lebih lanjut," ungkap Sri Mulyani.

https://money.kompas.com/read/2022/07/15/143000326/sri-mulyani--krisis-energi-jadi-ancaman-pemulihan-ekonomi-global

Terkini Lainnya

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke