"Kita melihat masih ada upside IHSG menyentuh hingga ke level 7.600 sampai dengan akhir tahun (2022)," ujar Senior Portfolio Manager, Equity, Manulife Aset Manajemen Indonesia Samuel Kesuma, secara virtual, Selasa (9/8/2022).
Samuel menyadari, selama dua bulan terakhir pasar saham Tanah Air bergerak sangat fluktuatif. Ini terefleksikan dari level IHSG yang sempat terkoreksi hingga kisaran 6.600 pada Juni kemarin, namun saat ini sudah kembali menyentuh level 7.100.
Menurutnya, tingginya volatilitas pasar saham dalam beberapa waktu terakhir lebih disebabkan oleh sentimen yang berasal dari eksternal, yakni lonjakan inflasi di berbagai negara, serta normalisasi kebijakan moneter yang agresif sebagai respons kenaikkan harga itu.
"Di bulan Mei-Juli terjadi outflow hampir terjadi di seluruh negara Asia, termasuk negara maju," kata Samuel.
Namun demikian, dengan terjaganya fundamental perekonomian RI, yang tercermin dari berbagai data, mampu mempercepat proses pemulihan IHSG. Ini didukung oleh rilis kinerja emiten yang sesuai, bahkan melebihi ekspektasi pasar.
"Kita cukup optimis kalau memang sentimen investor global sudah lebih rasional kita bisa expect dana asing lagi yang masuk ke emiten Indonesia," tutur Samuel.
Di tengah proyeksi penguatan itu, pasar saham masih menghadapi sejumlah risiko, yang utamanya lagi-lagi berasal dari eksternal, yakni normalisasi kebijakan bank sentral AS, The Federal Reserve, serta konflik geopolitik Rusia-Ukraina yang tidak berkesudahan.
Dari dalam negeri, pelaku pasar perlu mencermati pemulihan ekonomi di tengah inflasi yang meningkat. Pasalnya, kenaikkan harga berpotensi berpengaruh terhadap ketidapastian sisi permintaan.
https://money.kompas.com/read/2022/08/10/060000926/manulife-aset-manajemen-proyeksi-ihsg-tembus-7.600-hingga-akhir-2022