Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Brand Lokal Makin Dilirik, Ini Kisah UMKM yang Raup Cuan melalui Shopee

KOMPAS.com – Penggunaan produk lokal kini semakin ngetren di Indonesia. Tak sedikit pula kalangan yang lebih memilih brand lokal ketimbang produk mancanegara lantaran dinilai memiliki kualitas yang tak kalah apik.

Hal itu mendorong lahirnya talenta lokal berbakat yang terlibat dalam produksi barang, baik fesyen maupun produk penunjang gaya hidup lainnya.

Seiring meningkatnya pelaku ekonomi kreatif lokal, perusahaan e-commerce pun ambil peran untuk menjadi rumah bagi jutaan pengusaha lokal. Salah satunya adalah Shopee.

Tak tanggung-tanggung, platform belanja online yang identik dengan warna oranye itu memberi pendampingan bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Tujuannya, agar mereka semakin maju, berdaya saing, dan siap go international.

Namun, tahukah Anda bahwa di balik produk lokal yang dikenakan, terdapat kisah menarik  pelaku UMKM meraih sukses dari nol?

Salah satu pemuda yang gigih berinovasi mengembangkan bisnis adalah Tufel. Pengusaha muda ini membangun usaha bernama Scented Candle by Fel Studio.

Ia pun membagikan kisahnya kepada Kompas.com bagaimana mengembangkan usahanya bersama Shopee Pilih Lokal.

Untuk diketahui, Scented Candle by Fel Studio adalah salah satu pengusaha lokal yang berhasil berkembang pesat sejak awal Covid-19 mewabah di Indonesia.

Saat itu, Tufel tergerak untuk mendirikan usaha kerajinan tangan. Ia pun memanfaatkan peluang dari tren work from home (WFH) yang tengah ngetren di kalangan karyawan perkantoran.

“Tujuannya adalah membuat produk yang dapat membuat para karyawan maupun pelajar dari kalangan perempuan dewasa muda, bisa menjalankan aktivitas di rumah dengan nyaman. Lilin aromaterapi menjadi produk pilihan yang dibuat oleh Tufel,” ujar Tufel Kepada Kompas.com, Kamis (11/8/2022).

Bak gayung bersambut, produk lilin aromaterapi buatan Tufel disambut baik oleh pelanggannya di Shopee.

Tufel mengatakan, bersama Shopee, kini Fel Studio dapat melayani ratusan pesanan per hari. Berkat capaian ini, Tufel pun berhasil meraih predikat sebagai star seller hanya dalam satu bulan.

Tak hanya Tufel, Adit dan Ica juga menuturkan kisahnya mengembangkan usaha yang dinamai Manami Project.

Adit mengatakan, Manami Project merupakan produsen aksesoris dekorasi rumah yang terbuat dari limbah kayu, rotan, dan eceng gondok. Adapun produk Manami Project yang banyak diincar konsumen Shopee adalah bingkai kayu, keranjang, guci rotan, dan tatakan piring.

“Keunggulan produk kami terletak pada proses pembuatannya secara handmade sehingga produksinya terbatas dan memiliki eksklusifitas tersendiri,” terang Adit.

Perlahan tapi pasti, bisnis yang didirikan Adit dan Ica semakin maju. Tak hanya meraup untung, bisnis yang mereka jalankan turut memberdayakan pemuda-pemudi sekitar melalui kegiatan workshop perkayuan dan pengemasannya.

“Memanfaatkan berbagai fitur dan promosi yang tersedia di Shopee, Manami terus bertumbuh dalam menjangkau pasar yang lebih luas,” kata Adit.

Batik lokal premium

Seiring kondisi pandemi Covid-19 yang kian terkendali, masyarakat pun kembali beraktivitas seperti sedia kala. Beberapa di antaranya masih mengadopsi konsep WFH, sementara lainnya kembali work from office (WFO).

Produk busana formal pun kembali dilirik sebagai outfit untuk bekerja di kantor, salah satunya batik.

Salah satu brand UMKM lokal yang kecipratan untung pascapandemi adalah 72 Batik yang didirikan oleh Sahrul.

Busana batik yang diproduksi pria asal Yogyakarta itu memiliki kualitas berstandar premium dengan harga terjangkau. Hal itulah yang menjadi nilai tambah produk tersebut sehingga laris manis diburu pelanggan Shopee.

“Seluruh produk busana batik kami diproduksi menggunakan bahan lokal yang diambil dari para pegiat UMKM lokal. Kini, bisnis kami dibantu oleh 100 orang anggota dan mitra bisnis. Dengan begitu, 72 Batik dapat melayani ribuan pesanan di Shopee setiap bulannya,” ungkap Sahrul.

Setali tiga uang dengan busana batik, produk fesyen dan aksesoris, seperti lanyard dan ID card holder juga banyak dicari oleh masyarakat untuk menunjang penampilan di kantor agar makin kece.

Salah satu produk dari brand UMKM lokal yang laris adalah Bukuku Indonesia yang didirikan oleh Shela.

Melihat tingginya peluang bisnis di pasar online, Shela memodifikasi produknya dengan menambahkan motif kain batik 100 persen dari Indonesia.

“Berbagai aksesoris handmade kami padukan dengan batik, seperti pouch, lanyard, dan dompet batik. Produk-produk ini laku keras di pasaran,” kata Shela.

Berkat ciri khas dan produk yang unik, Bukuku Indonesia kini semakin dikenal oleh pelanggan dan mencatatkan ribuan pesanan per bulan melalui Shopee.

Selain produk-produk tersebut, terdapat beragam produk lokal berkualitas yang tersedia di Shopee yang bisa Anda gunakan untuk mengiringi aktivitas sehari-hari. Melalui Shopee Pilih Lokal, kini Anda semakin mudah menemukan berbagai produk lokal berkualitas.

Selain memudahkan pembeli untuk berbelanja produk lokal, Shopee juga hadir untuk membantu para pengusaha UMKM lokal agar bisnis yang dirintis semakin maju.

Melalui Shopee, pelaku UMKM dapat mengakses berbagai program pelatihan, pendampingan, dan ekspor. Melalui ragam penawaran menarik pun dihadirkan, seperti voucer diskon dan gratis ongkos kirim (ongkir), diharapkan dapat semakin membuat produk lokal menjadi pilihan utama pengunjung Shopee.

https://money.kompas.com/read/2022/08/11/194727326/brand-lokal-makin-dilirik-ini-kisah-umkm-yang-raup-cuan-melalui-shopee

Terkini Lainnya

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke