Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Laptop Merah Putih Diharapkan Bisa Diproduksi secara Massal

Laptop Merah Putih yang digarap secara konsorsium dengan beberapa kampus ini diyakini akan meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebagai proyek strategis yang didanai oleh negara.

Menurut Dosen Teknik Elektro Institut Sepuluh November (ITS) Ahmad Affandi, mayoritas perguruan tinggi belum memiliki pengalaman menghitung TKDN dan proses elektronika. Perguruan tinggi baru terbiasa merealisasikan produksi dengan jumlah yang terbatas. Ia berharap laptop ini dapat diproduksi massal.

"Jika ingin produk ini dapat berkompetisi dengan baik, maka harus bersedia memproduksi dengan jumlah yang jutaan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (12/8/2022).

Penelitian ini dimulai dari laptop dan tablet merah putih. Hal yang cukup penting untuk dipertimbangkan adalah spesifikasi laptop, sub-komponen, desain dan penyiapan rancangan.

"Laptop ini juga mempertimbangkan produksi dan kita harus mengikuti alur industri bagaimana laptop ini dibuat. Ada sertifikasi untuk mobile service, Integrated Marketing Communication (IMC), dan sertifikasi TKDN," lanjut Ahmad.

Dalam konsorsium Laptop Merah Putih, ITS memilih membuat peralatan elektronik karena jumlah kebutuhan akan hal tersebut cukup banyak. Harapannya apabila ada pendanaan di kemudian hari, akan meningkatkan TKDN Laptop Merah Putih.

Dalam pembuatan laptop ini juga turut serta sepuluh peserta magang dan Student Independent Bersertifikat (MSIB) dari lima kampus yaitu ITS, Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Telkom University.

Mahasiswa yang tergabung difasilitasi pelatihan dari industri agar memiliki pengalaman yang dapat berguna di kemudian hari. Diharapkan laptop ini tidak hanya berhenti dalam satu penelitian sehingga tercipta produk yang kolaboratif dengan industri hingga mendapat lisensi.

"Institut Teknologi Sepuluh November sudah menunjukkan bahwa perguruan tinggi itu mampu menjalani proyek, untuk masalah programming sudah mampu karena sudah pernah belajar kurang lebih dalam satu tahun. Kegiatan ini sudah mendapatkan sertifikasi serta untuk mengembangkan proyek ini tergantung bagaimana mengkoordinasikannya dengan pemerintah, bisnis dan pendidikan agar cycle ini tetap berjalan," pungkas Ahmad.

Sebagaimana diketahui, pemerintah bersama perguruan tinggi tengah menggarap proyek pembuatan laptop Merah Putih dengan merek Dikti Edu. Laptop ini pun rencananya akan mulai dipasarkan di dalam negeri pada 2022.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemendikbud-Ristek, Paristiyanti Nurwardani sebelumnya menjelaskan, laptop buatan anak dalam negeri tersebut dibanderol dengan harga yang beragam bergantung pada tipenya.

Adapun hargaya mulai dari sekitar Rp 5 juta hingga Rp 7,5 juta per unit. Rencananya pada tahap awal, konsorsium akan memproduksi 10.000 laptop Merah Putih dengan harga Rp 5 juta per unit di tahun ini.

https://money.kompas.com/read/2022/08/12/200300526/laptop-merah-putih-diharapkan-bisa-diproduksi-secara-massal

Terkini Lainnya

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke